Kemkomdigi Latih Siswa SD Visual Coding

Jakarta, ID – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus mendorong generasi muda menguasai teknologi digital agar berdaya saing. Karena itu, siswa/siswi SD pun diajarkan keterampilan pemrograman atau coding secara visual.
Wakil Menteri Komdigi (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan, pelatihan dijalankan untuk menyasar siswa SD agar menguasai kemampuan dasar pemrograman sejak dini.
“Sasarannya dari kelas 5 SD, coding itu diperkenalkan. Karena, ini juga persiapan buat mereka nantinya sejak usia SD sudah mendapatkan dasar-dasar (pelatihan coding). Nanti, di kelas 6, mereka bisa belajar lagi,” ujar Nezar Patria di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kemkomdigi, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (21/2/2025).
Setelah lulus SD dan masuk SMP, mereka pun diharapkan mampu untuk menyerap dan juga mempraktikkan ilmu coding yang dikuasai sudah jauh lebih baik lagi.
Menurut dia,melalui pelatihan sejak usia dini, jenjang pendidikan yang bisa ditempuh setiap pelajar akan lebih kaya dengan berbagai pilihan keterampilan dan penguasaan teknologi terbaru.
“Karena di tingkat SMP ini juga penting untuk menuju nanti ke SMA dan di SMA ada banyak pilihan, apakah nanti mau ke SMK, ke universitas, atau mau menajamkan skill dengan belajar khusus keterampilan digital. Ini kita bekali sejak usia dini, nanti bagaimana perkembangan selanjutnya kita harapkan berguna buat mereka,” ungkapnya.
Dia menyebut, BPSDM Kemkomdigi menyiapkan platform khusus Learning Management System atau aplikasi Scratch yang memudahkan siswa SD mengenal dan belajar coding secara visual. Platform ini juga digunakan 50 orang siswa kelas 5 SD Negeri Pangukan Sleman, Yogyakarta.
“Ini saya kira memenuhi kebutuhan peningkatan talent digital kita nantinya. Jadi, sejak SD, mereka memang sudah diajarkan, sudah mengenali, dan sudah paham bagaimana satu aplikasi digital bekerja, atau aplikasi komputer itu bisa bekerja,” jelas Nezar Patria.
Perkembangan Teknologi
Nezar Patria menekankan komitmen pemerintah dalam meningkatkan keterampilan digital selaras dengan perkembangan teknologi yang cepat dan dinamis.
Menurut dia, saat ini, digital divide atau ketimpangan pengetahuan dan skill digital dalam masyarakat Indonesia membutuhkan langkah penanganan yang tepat.
“Hal ini juga yang diidentifikasi oleh UNESCO, ketika mereka melakukan semacam survei untuk melihat kesiapan Indonesia mengadopsi teknologi terbaru, atau yang kita sebut sebagai emerging teknologi, terutama artificial intelligence (AI),” pungkas Wamenkomdigi. (bdm)