Infodigital.co.id

Indosat dan Ainfrastruktur Berbisnis Kabel Optik

Gedung Kantor Pusat Indosat di Jakarta Pusat. (Dok Indosat)

Jakarta, ID PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison)  dan anak usahanya, PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta), bersama PT Ainfrastruktur Indonesia Raya akan membentuk usaha bersama dan masuk ke lini bisnis kabel serat optik.

Indosat, Lintasarta, dan Ainfrastruktur telah menandatangani perjanjian investasi yang mengatur kerangka investasi terkait usaha infrastruktur kabel optik yang belum aktif (dark fiber) dan sistem terkait di Indonesia pada tanggal 23 Desember 2025.

“Dengan ini, kami menyampaikan laporan informasi, tanggal kejadian 23 Desember 2025, penandatanganan perjanjian investasi antara PT Indosat Tbk, Lintasarta, PT Ainfrastruktur Indonesia Raya,” ungkap Corporate Secretary Indosat Reski Damayanti, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (24/12/2025).

Hal itu pun telah Reski Damayanti laporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan ditembuskan kepada Bursa Efek Indonesia sebagai bagian dari keterbukaan informasi kepada public/investor pasar modal.

Reski menjelaskan, dalam perjanjian investasi itu, Indosat dan Lintasarta masing-masing merupakan pemilik dan pengelola atas aset berupa kumpulan jaringan kabel optik.

Kemudian, sebagai investor, Ainfrastruktur akan mengambil alih atas suatu perusahaan tertutup (tertarget) secara tidak langsung melalui suatu perusahaan terbuka (PT Tbk) yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang akan ditentukan kemudian.

Indosat, Lintasarta, dan Ainfrastruktur bermaksud untuk melakukan serangkaian transaksi yang mencakup pengalihan aset ke dalam perusahaan target.

“Pengambilalihan perusahaan target oleh PT Tbk akan melalui kombinasi utang, penyetoran modal dalam bentuk nontunai, dan secara tunai yang diperoleh melalui penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu,” imbuhnya.

Transaksi tersebut pun akan mengakibatkan ketiganya menjadi pemegang saham secara langsung di PT Tbk, dan selanjutnya, PT Tbk akan memiliki mayoritas saham di dalam perusahaan target.

Reski juga menyebut, perjanjian investasi tersebut baru merupakan dokumen awal sebagai kerangka atas pelaksanaan rencana transaksi yang memuat di antaranya komitmen umum para pihak, tahapan utama dari rencana transaksi, serta penyelesaian dari rencana transaksi.

Dia juga menegaskan, penandatanganan perjanjian investasi itu tidak akan berdampak signifikan maupun merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha Indosat.

“Sementara itu, Lintasarta merupakan perusahaan terkendali milik Indosat yang dimiliki secara langsung sebesar 72,36%. Lebih lanjut, Indosat tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Ainfrastruktur,” pungkas Reski.

Pada perdagangan Selasa (23/12/2025), saham ISAT ditransaksikan melemah Rp20 (0,82%) ke penutupan Rp2.420. Sahamnya dibuka dari Rp2.440 yang juga menjadi posisi tertingginya dan sempat ke level terendah Rp2.370. (bdm)

Komentar

Iklan