Infodigital.co.id

Sektor Ritel dan e-Commerce Jadi Target Kejahatan Siber

Ilustrasi sistem TI toko ritel dan e-commerce jadi target kejahatan siber. (Dok Kaspersky)

Jakarta, ID – Kaspersky meluncurkan Buletin Keamanan 2025 yang berfokus pada keamanan siber di sektor ritel dan e-commerce. Intinya, pada 2025, kedua sektor bisnis tersebut masih rawan dan menjadi sasaran kejahatan siber, termasuk ransomware dan phishing.

Pada periode November 2024 hingga Oktober 2025 dibandingkan November 2022- Oktober 2023,  Kaspersky menemukan kejadian dan fakta  keamanan siber di sektor ritel dan e-commerce dalam statistik sebagai berikut.

Sebanyak  14,41% pengguna di sektor ritel menghadapi ancaman web dan 22,20% pengguna di sektor ritel menghadapi ancaman di perangkat (on-device.

Selanjutnya, 8,25% perusahaan ritel dan e-commerce masih menghadapi tantangan ransomware, serangan siber yang memblokir perangkat dan data  untuk meminta tebusan, tahun 2025 ini.

“Lalu, 152% lebih banyak pengguna B2B unik di sektor ritel dan e-commerce mengalami deteksi serangan ransomware pada 2025 dibandingkan tahun 2023,” ungkap Kaspersky, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (22/12/2025).

Sementara itu, 6,7 juta serangan tautan yang tak diminta (phishing) yang menargetkan pengguna toko online, perusahaan pengiriman, dan sistem pembayaran diidentifikasi oleh Kaspersky. Sedangkan 50,58% dari serangan phishing menargetkan toko online.

Pencurian Data dan Modus

Kaspersky menyebut, berbelanja dan memesan makanan melalui aplikasi seluler sudah menjadi perilaku pengguna perangkat pintar yang rutin. Hal ini menjadikan sasaran penjahat dunia maya makin intens mencari peluang.

Tahun 2025 menunjukkan, bahkan, mengunduh aplikasi yang tampaknya sah dari toko aplikasi resmi tidak menjamin keamanan. Kita tidak bisa memastikan bahwa data pengguna dan kredensial keuangan tetap aman.

Pertumbuhan paling signifikan terjadi selama periode 2024-2025 dan sebagian besar disebabkan oleh penyebaran cepat keluarga malware Trojan-Ransom.Win32.Dcryptor, yang menjadi sangat umum di seluruh sektor ritel dan e-commerce di beberapa pasar yang dianalisis.

Sementara itu, dari November 2024 hingga Oktober 2025, produk Kaspersky memblokir 6.651.955 upaya untuk mengakses tautan phishing yang menargetkan pengguna toko online, sistem pembayaran, dan layanan pengiriman.

Dari upaya tersebut, 50,58% menargetkan pembeli online, 27,3% meniru sistem pembayaran, dan 22,12% menargetkan pengguna perusahaan pengiriman (delivery).

Puncak musiman dalam belanja online secara konsisten memberikan peluang yang dapat diprediksi bagi penyerang untuk meningkatkan serangan yang menargetkan pengguna.

Halaman: 1 2
Komentar

Iklan