Grab Telah Hadir di 300 Kota Indonesia
Jakarta, ID – Layanan Grab, salah satu aplikasi super (superapp) terkemuka di Asia Tenggara dan Indonesia, kini telah hadir dan tersedia di lebih dari 300 kota dan kabupaten di Indonesia.
Grab beroperasi di seluruh sektor layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital. Layanan andalannya antara lain GrabFood, GrabBike, GrabCar, serta layanan toko (merchant) GrabMart yang banyak merangkul mitra UMKM di Tanah Air.
Kehadirannya pun telah membuka peluang pendapatan baru dan pemerataan akses pasar bagi pelaku usaha. Tren peningkatan konsumsi tidak hanya menunjukkan preferensi konsumen, tetapi juga membuka peluang bagi jutaan UMKM untuk tumbuh dan berinovasi.
Sepanjang 2025, 38.000 merchant kini tergabung dalam Grab Green Programme, sejalan meningkatnya minat konsumen terhadap produk dan kemasan ramah lingkungan, menandakan komitmen bersama dalam mendorong perubahan positif.
“Selain perluasan akses pasar lewat akses digital terintegrasi ke jutaan penduduk di Indonesia, kami mencatat makin banyak merchant mengadopsi praktik berkelanjutan,” ujar Country Marketing & Communications Head Grab Indonesia Melinda Savitri, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (19/12/2025).
Pertumbuhan GrabFood
Menutup tahun 2025, Grab pun merilis 25 Hits of 2025, sebuah laporan yang merangkum tren dan wawasan tentang perilaku konsumen dalam layanan pesan antar-Grab sepanjang tahun di Indonesia.
Sepanjang tahun 2025, pertumbuhan layanan GrabFood tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga semakin kuat di berbagai daerah.
Salah satunya, Jayapura mencatat pertumbuhan pengguna GrabFood tertinggi hingga 53%, disusul Mamuju (32%), Palangkaraya (26%), dan Yogyakarta (26%).
Sementara itu, kota-kota lain seperti Pangkal Pinang, Pematang Siantar, Prabumulih, dan Aceh juga mencatat pertumbuhan di atas 15%.
Tren tersebut mencerminkan semakin luasnya akses layanan pesan antar serta peran Grab dalam mendorong pemerataan ekonomi digital di berbagai wilayah Indonesia.
Kuliner Terlaris
Sementara itu, dari jutaan transaksi yang terjadi, dianalisa dan diolah dari data internal Grab dari periode Januari hingga Oktober 2025, laporan 25 Hits of 2025 menangkap perubahan selera dan kebiasaan konsumen yang makin dinamis.
Di GrabFood, udang keju menjadi menu paling banyak dipesan sepanjang tahun, diikuti mi Jawa, ayam geprek, ayam goreng, dan nasi goreng, yang menunjukkan adanya preferensi terhadap comfort food yang akrab dalam keseharian dan mudah dijangkau konsumen melalui layanan pesan antar.
Sementara itu, untuk kategori minuman, kopi susu menempati posisi teratas, disusul es teh, jus jeruk, americano, dan coffee latte, mencerminkan pemesanan yang didominasi tren minuman berbasis kopi dan minuman segar.
Bisnis GrabMart
Selanjutnya, di GrabMart, produk kesehatan & perawatan diri menjadi kategori paling laris sepanjang 2025, mencerminkan peningkatan kesadaran konsumen terhadap self-care.
Minat terhadap produk bundling hemat juga semakin kuat, dengan kebab crispy chicken + iced Thai tea large sebagai bundling terlaris tahun ini.
Dari sisi perilaku belanja, solo shopper (pembeli individu) tercatat sebagai segmen paling aktif dalam penggunaan layanan pesan antar di GrabMart, dengan pertumbuhan GMV bulanan 4,65%, lebih tinggi dibandingkan rumah tangga (4%).
Temuan ini menunjukkan kebutuhan akan solusi belanja yang cepat, praktis, fleksibel, dan efisien.
Traktir Driver
Tidak hanya aktif melakukan pemesanan makanan, tren berbagi juga semakin terlihat di ekosistem Grab. Pada Fitur Traktir Driver, pengguna makin aktif mengirimkan atau memesankan makanan ekstra untuk Mitra Pengemudi sebagai bentuk apresiasi.
Nasi ayam bakar menjadi menu yang paling sering dipilih, diikuti nasi + soto dan nasi rendang, mencerminkan preferensi pada makanan praktis dan mengenyangkan.
“Peran layanan pesan-antar di Grab pada tahun ini semakin dipertegas dengan perluasan akses layanan dan pembaruan fitur Grab yang semakin beragam dan relevan,” tutup Melinda. (lmm)




