Infodigital.co.id

Indosat Dorong Pembelajaran AI di Universitas

Director & Chief Business Officer Indosat Muhammad Buldansyah. (Dok Indosat)

Jakarta, ID – PT Indosat Tbk, emiten telekomunikasi digital atau dikenal juga sebagai Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan komitmennya dalam mempercepat transformasi pembelajaran berbasis artificial intelligence (AI) di pendidikan tinggi di Tanah Air.

Upaya tersebut dilakukan Indosat, melalui Indosat Business, didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Indosat dalam gelaran Indonesia AI Day for Higher Education bertema ‘Experience the Shift: From Traditional to Tech-Driven Education’ di Jakarta, baru-baru ini.

Forum strategis tersebut pun menjadi bagian dari wadah kolaborasi antara Indosat dengan kampus ternama Indonesia, kampus global, serta pelaku teknologi, untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan.

Director & Chief Business Officer Indosat Muhammad Buldansyah menyampaikan, ‘Indonesia AI Day for Higher Education’ merupakan wujud nyata komitmen Indosat dalam menghadirkan akses terhadap teknologi pendidikan yang inklusif di seluruh Indonesia.

“Melalui inisiatif ini, Indosat ingin menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi jembatan menuju pembelajaran tanpa batas, membuka peluang bagi setiap generasi muda Indonesia untuk berkembang di era AI,” ungkap Buldansyah, dikutip InfoDigital.co.id.

Kali ini, ‘Indonesia AI Day for Higher Education’ menghadirkan inisiatif pendekatan digital yang dirancang untuk mempercepat transformasi Pendidikan dan mengajarkan AI.

Agenda tersebut juga menyoroti implementasi AI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, riset, serta pengembangan talenta digital di Indonesia.

Indosat pun mendorong percepatan transformasi pendidikan dengan memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri.

Kegiatan dan dorongan kolaborasi tersebut bisa menjadi ajang pertukaran wawasan dan praktik terbaik mengenai penerapan AI dalam pembelajaran, riset, serta pengembangan talenta masa depan yang siap bersaing di era digital.

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek Fauzan Adziman menambahkan, negara hadir untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat memiliki kesempatan berkembang yang sama.

Kolaborasi dengan industri seperti Indosat menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat pemanfaatan teknologi yang mampu membuka ruang inovasi baik bagi pihak akademisi maupun peserta didik. “Melalui pengembangan smart technology, kami ingin menghadirkan akses pendidikan yang inklusif, selaras dengan upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 untuk mencetak talenta berdaya saing global,” tutur Fauzan.

Kurangnya Lulusan AI

Inisiatif tersebut digelorakan berangkat dari kebutuhan untuk memperkuat kapasitas digital dan pendidikan AI di sektor pendidikan tinggi, sebagaimana disorot dalam Empowering Indonesia Report 2025.

Pada laporan tersebut, dari 11 juta lulusan perguruan tinggi pada 2024, kurang dari 25% berasal dari bidang terkait AI atau science, technology, engineering, mathematics (STEM).

Sementara itu, pendidikan perguruan tinggi mayoritas masih lebih berfokus pada humaniora dan bisnis (39%), kedokteran (15%), dan keahlian teknik (15%).

Program studi khusus AI pun masih terbatas, dengan kurang dari 1.000 lulusan per tahun.

Kondisi tersebut menegaskan perlunya percepatan dalam kurikulum, riset, dan pengembangan keahlian berbasis teknologi agar Indonesia siap menghadapi era ekonomi berbasis AI. (bdm)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan