Infodigital.co.id

Keyboard Jadi Barang Usang Tahun 2028

Penggunaan keyboard di[prediksi hilang. (Dok InfoDigital)

Jakarta, ID – Proyeksi dari London School of Economics dan Jabra menyebutkan bahwa papan keyboard pada perangkat pintar akan menjadi usang pada 2028 dan digantikan perintah suara berbasis kecerdasan buatan (AI).

Sebagian besar dari kita saat ini tentu masih menggunakan keyboard untuk menulis dan bekerja pada perangkat komputer, laptop, tablet, dan smartphone. Tanpanya, aktivitas di perangkat tersebut tak bisa berjalan baik.

Namun, menurut laporan Gismochina, keyboard diprediksi bisa segera menjadi barang usang. Setidaknya, itulah masa depan yang diprediksi oleh sebuah studi baru dari London School of Economics dan Jabra.

Menurut laporan itu, pada 2028, sistem perintah suara berbasis AI antarmuka akan hadir menjadi pengganti keyboard yang dominan untuk mendukung komunikasi dan menuntaskan semua pekerjaan di tempat kerja.

Untuk Generasi Alpha, mereka yang dilahirkan setelah tahun 2010, keyboard mungkin, bahkan, keyboard tidak pernah menjadi bagian dari alur kerja hariannya.

Sebaliknya, mereka akan ‘berbicara’ dengan perangkat mereka terlebih dahulu untuk mendukung penyelesaian pekerjaan atau mendukung aktivitasnya di perangkat pintarnya.

Kepala Komunikasi Merek Global di Jabra Paul Sephton mengatakan kepada Fortune bahwa di tempat kerja yang bertenaga AI dalam waktu dekat, draf pekerjaan pertama akan diucapkan, tidak akan diketik lagi di papan keyboard.

“Mengetik hanya akan berfungsi sebagai langkah pengeditan, bukan untuk yang kreatif,” ujar Paul Sephton, dikutip Minggu (9/11/2025).

Pergeseran yang dikatakan di laporan itu mencerminkan, bagaimana manusia akan berpikir secara lebih alami, yakni cepat, berulang, dan percakapan, untuk beraktivitas dan menuntaskan pekerjaan di perangkat pintar.

Kultur baru itu juga sekaligus akan membuka pintu kreativitas yang lebih spontan. Input suara akan menawarkan keunggulan produktivitas yang jelas bagi orang dan multitasker yang bekerja, sehingga memungkinkan interaksi hands-free saat bepergian.

Masalah dan Hambatan

Tapi, tidak semua tentu orang akan happy dengan perubahan tersebut. Para ahli memperingatkan bahwa ‘masa depan suara pertama’ mungkin juga akan menimbulkan masalah baru.

Profesor Manajemen Fabrice Cavarretta dari ESSEC Business School, mengatakan bahwa saat berbicara dapat menjadi metode input yang dominan tidak akan bisa sepenuhnya menggantikan komunikasi tertulis yang semula menggunakan keyboard.

“Pesan suara tidak memiliki kemampuan skim, pencarian kata kunci, dan kejelasan. Mereka lebih sulit untuk diarsipkan dan lebih lambat untuk diproses,” kata Fabrice, mengingatkan.

Bertrand Audrin dari EHL Hospitality Business School menambahkan bahwa kecuali catatan suara yang ditranskripsi, perintah suara akan menimbulkan ‘akuntabilitas yang menderita’.

Suara disebutnya tidak memiliki keabadian dan dapat menjadi beban di tempat kerja yang bergantung pada keputusan dapat dilacak dan log komunikasi yang bersih.

“Mengedit pidato mentah ke dalam teks yang koheren juga tidak sepenuhnya mulus. Ini menuntut pembersihan, terutama untuk penutur ‘nonpribumi’ atau koreksi pada nada informal,” imbuh Bertrand Audrin.

Jadi, membaca ilustrasi tersebut di atas, ketika  nanti pemanfaatan keyboard ‘yang terikat meja’ mungkin dalam tren pemanfaatan yang sedang menurun,  tidak akan lenyap tanpa perlawanan.

Masalahnya, ‘masa depan mungkin dapat diucapkan’. Tetapi, masih akan ada aktivitas yang harus ditulis, atau mesti ditranskripsi walaupun oleh AI dari apa yang kita katakan.

Terkait prediksi tersebut, Meizu baru saja meluncurkan kacamata StarV Snap AI yang menampilkan chip Snapdragon AR1, ber kamera 12MP, dan dilengkapi asisten AI bawaan. Produk teknologi yang hadir tanpa keyboard. (bdm)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan