Internet Starlink Disaingi Layanan Kabel
Jakarta, ID – Kecepatan internet (broadband) Starlink, internet berbasis satalit anak usaha SpaceX milik Elon Musk asal Amerika Serikat, menurun setelah lebih tahun sejak kehadirannya di Indonesia. Kecepatannya kini diimbangi dan sebagian kategori kalah dengan layanan interntet berbasis kabel (fixed wireless access/FWA).
Layanan internet FWA antara lain saat ini diwakili oleh penyedia internet (internet service provider/ISP) IndiHome dan Orbit (Telkomsel), XL Satu (XLSMART), HiFi (Indosat), dan lainnya, telah mengungguli Starlink pada sebagian besar metrik. (Silakan lihat tabel di bawah berita)
Menurut catatan OpenSignal, meskipun Starlink menunjukkan tanda-tanda kemajuan absolut untuk konsistensi kualitas, ujian sesungguhnya terletak pada perbandingannya dengan alternatif lokal, seperti FWA, yang telah menjadi bagian penting dari strategi digital Indonesia.
Namun, tidak seperti satelit, penyebaran FWA di daerah perdesaan Tanah Air masih terkendala oleh cakupan, karena populasi yang jarang dan medan yang sulit membuat perluasan menara dan backhaul menjadi mahal.
“Starlink memberikan kecepatan unduh yang sedikit lebih cepat daripada FWA. Namun, FWA memimpin dalam tiga metrik lainnya, terutama konsistensi kualitas, di mana nilainya hampir 50%, jauh lebih tinggi daripada hasil Starlink,” ungkap Principal Data Analyst at OpenSignal Robert Wyrzykowski, dengan dukungan data oleh Chris Mills, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (11/10/2025).
Robert melanjutkan, sebagian besar layanan FWA di Indonesia sekarang masih menggunakan jaringan 4G/LTE, dengan penyebaran 5G yang berkembang secara bertahap karena terbatasnya ketersediaan frekuensi 5G.
Menghadapi kendala tersebut, operator/ISP beralih ke 4G FWA sebagai cara yang pragmatis dan layak secara komersial untuk memenuhi permintaan pasar.
Telkomsel pun mendominasi segmen itu dengan layanan Orbit, yang tumbuh 31% menjadi 1,1 juta pelanggan tahun 2023, selain ada layanan IndiHome yang lebih besar layanannya.
XLSMART juga menawarkan FWA lewat XL SATU, bekerja sama dengan PT Link Net Tbk, dengan mengambil alih layanannya.
Sementara itu, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison) memasuki pasar pada 2024 dengan HiFi Air yang diluncurkan bersamaan dengan kesepakatan ekspansi 4G/5G nasional dengan Nokia yang mencakup FWA.
Pengalaman Pengguna
Sementara itu, OpenSignal juga memberikan gambaran pengalaman pengguna Starlink dan FWA yang sangat berbeda berdasarkan lokasi urbanitas.
Di perkotaan, pengguna Starlink menikmati kecepatan unduh hampir 25 Mbps lebih cepat daripada FWA. Mereka juga merasakan kecepatan yang lebih tinggi di daerah perdesaan.
Sementara, area kota kecil dan pinggiran kota juga menunjukkan hasil yang serupa antara FWA dan Starlink.
Namun, layanan FWA secara konsisten mendapatkan skor yang lebih tinggi dalam hal konsistensi kualitas di semua tipe area, dengan stabilitas Starlink yang lebih lemah paling terlihat di zona perdesaan.
Secara wilayah, Starlink memberikan kinerja yang lebih seragam secara nasional. Sedangkan FWA menunjukkan akses kesenjangan yang lebih luas, yang mencerminkan cakupan terestrial yang tidak merata.
Starlink Topang Internet FWA
Terlepas dari kekurangan dan penurunan layanannya, OpenSignal memberikan catatan arti penting kehadiran Starlink di Indonesia. Di tengah tantangn geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, konektivitas satelit dari Starlink sangat berharga.
Sebab, Starlink menawarkan kinerja yang lebih seragam secara nasional, sehingga mampu memperluas akses internet ke provinsi-provinsi terpencil di bagian timur, seperti Maluku dan Papua.
Sementara itu, ISP FWA seperti Telkomsel, XSMART, dan Indosat, masih berfokus di Jawa, Sumatra, dan wilayah barat lain yang padat penduduknya.
Namun, kehadiran keduanya setidaknya saling mengisi kesenjangan stabilitas. FWA secara konsisten memberikan keandalan internet yang lebih baik. Sedangkan konsistensi kualitas Starlink yang lebih lemah terlihat jelas perannya di zona perdesaan.
Kehadiran Starlink pun mengisi peran pelengkap yang tidak bisa terjangkau oleh layanan FWA dan seluler. Namun, kehadirannya tidak untuk menggantikan FWA atau seluler, tetapi mengisi kesenjangan kritis di area yang sulit dijangkau. (dmm)
Perbandingan Internet Starlink dan FWA di RI
| Kategori | Starlink | FWA |
| Download | 15,8 Mbps | 14,8 Mbps |
| Upload | 5,4 Mbps | 8,3 Mbps |
| Pengalaman Video | 53,1% | 55,2% |
| Konsistensi Kualitas | 30,9% | 49,7% |
Kecepatan Download Internet Starlink dan FWA di RI
| Wilayah | Starlink | FWA |
| Area rural (perdesaan) | 14,5 Mbps | 11,0 Mbps |
| Kota kecil dan pinggiran | 13,7 Mbps | 13,8 Mbps |
| Perkotaan | 24,9% | 17,0% |
Kecepatan Upload Internet Starlink dan FWA di RI
| Wilayah | Starlink | FWA |
| Area rural (perdesaan) | 5,0 Mbps | 4,6 Mbps |
| Kota kecil dan pinggiran | 5,4 Mbps | 7,6 Mbps |
| Perkotaan | 7,2% | 10,4% |
Sumber: OpenSignal, Mei-Juli 2025




