2.600 Penyandang Disabilitas Ikut Kompetisi TIK Nasional
Jakarta, ID – Sebanyak 2.600 penyandang disabilitas telah mengikuti kompetisi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diselenggarakan secara nasional.
Mereka, 2.600 peserta disabilitas berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan bersaing dalam empat kategori kompetisi, yaitu Content Creator, Digital Marketing, Digital Office, dan Digital Public Relation.
Kompetisi digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), guna mendorong pemberdayaan para penyandang disabilitas dalam transformasi digital nasional.
Sementara itu, kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas itu diselenggarakan setiap 2 tahun sekali oleh Bakti, badan layanan umum (BLU) di bawah Kemkomdigi.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan, kompetisi akan membawa semangat inklusivitas bahwa teknologi merupakanmilik semua, bukan hanya sebagian kelompok.
“Kemkomdigi membuka kesempatan bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas, untuk berkarya dan memajukan bangsa di era digital,” tegas Meutya, dikutip InfoDigital.co.id.
Hal itu disampaikan Menkomdigi dalam acara Penganugerahan Kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas Tahun 2025 di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025).
Menurut Meutya, menjadi penyandang disabilitas bukanlah menjadi penghalang seseorang untuk menghasilkan inovasi dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dia mencontohkan, dunia digital berutang pada sosok Vint Cerf, seorang penyandang disabilitas tuli, sebagai salah satu penemu protocol transmission control protocol/internet protocol (TCP/IP) yang menjadi fondasi internet.
“Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa penyandang disabilitas terbukti memiliki kekuatan untuk mengubah arah dunia,” tandasnya.
Meutya mengatakan, transformasi digital yang dilakukan oleh Kemkomdigi telah membuka peluang bagi para penyandang disabilitas untuk berkompetisi secara setara dalam dunia kerja dan produktivitas.
Semangat inklusivitas itu pun disebutnya sejalan dengan tema HUT ke-80 RI, yaitu Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.
“Persatuan hadir ketika seluruh elemen bangsa membuka ruang bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ujarnya.
Melalui langkah terebut, Kemkomdigi menegaskan transformasi digital Indonesia bukan hanya agenda teknologi, tetapi juga gerakan sosial yang memastikan tidak ada satu pun warga bangsa tertinggal dalam era digital. (bdm)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now