Infodigital.co.id

Fitur Family Safety Microsoft Blokir Chrome

Ilustrasi peramban Google Chrome terganggu. (Dok Computerworld)

Jakarta, ID – Pada awal Juni 2025 ini, fitur Keamanan Keluarga (Family Safety) Microsoft, alat bagi orangtua dan sekolah untuk serangkaian kontrol dan filter orangtua, diketahui mulai memblokir peramban Google Chrome secara acak agar tidak terbuka di Windows.

Kejadian itu sebenarnya aneh. Sebab, Microsoft dan Google (yang memiliki peramban Chrome) merupakan entitas bisnis dengan pemilik saham yang berbeda. Walaupun, keduanya, Microsoft dan Google sama-masa perusahaan teknologi informasi asal Amerika Serikat yang saling bersaing.

Laporan The Verge menyebut, kejadian pertama fitur Keamanan Keluarga Microsoft memblokir Google Chrome muncul pada 3 Juni 2025. Beberapa pengguna Chrome pun menyadari perambannya tidak bisa dibuka.

Microsoft telah memperkenalkan tambalan keamanan (bug) ke fitur Keamanan Keluarga yang secara khusus menargetkan peramban Chrome dan mencegahnya berfungsi di Windows.

“Tim kami telah menyelidiki laporan ini dan menentukan penyebab perilaku ini. Bagi beberapa pengguna, Chrome tidak dapat berjalan saat Keamanan Keluarga Microsoft diaktifkan,” kata Manajer Dukungan Chrome Ellen T, dikutip InfoDigital.co.id, Minggu (22/6/2025).

Sementara itu, peramban lain seperti Firefox atau Opera tampaknya tidak terpengaruh. Bahkan, beberapa pengguna menemukan bahwa mengganti nama Chrome.exe menjadi Chrome1.exe dapat mengatasi masalah tersebut.

Saat ini, sekolah atau orang tua yang telah mengaktifkan Family Safety sebagai bagian dari langganan Microsoft 365, juga dapat menonaktifkan pengaturan ‘filter situs web yang tidak pantas (filter inappropriate websites)’ di Family Safety.

Tujuannya tentu agar Chrome dapat aktif, bisa dibuka, dan berjalan kembali. Tetapi, hal ini juga membuat anak-anak dapat mengakses situs web mana pun. Ini berlawanan dengan niat Microsoft membuat fitur Family Safety.

Reaksi Microsoft Ditunggu

Belum jelas, kapan Microsoft akan memperbaiki masalah itu yang telah berlangsung selama lebih dari dua minggu. Sebab, sebagian pecinta dan pengguna Google Chrome terganggu karena tak bisa membukanya lagi.

The Verge pun berusaha untuk menghubungi Microsoft untuk mengomentari masalah tersebut awal minggu ini dan belum ada tanggapan secara langsung. Bahkan, ketika publikasi untuk publik dan media dikeluarkan, perusahaan belum menjelaskannya.

“Kami belum mendengar apa pun dari Microsoft tentang perbaikan yang sedang diluncurkan,” tulis seorang teknisi Chromium, dalam utas pelacakan bug pada 10 Juni 2025.

Microsoft diakuinya telah memberikan panduan kepada pengguna yang menghubungi, cara membuat Chrome bisa berfungsi kembali. Tetapi, dia merasa tetap terganggu dan solusi yang diberikan belum berdampak besar.

Selama ini, Microsoft juga diketahui suka memiliki kebiasaan ‘melakukan hal-hal aneh’ di Windows untuk menjauhkan orang dari penggunaan Chrome.

Meskipun masalah fitur Family Safety kemungkinan merupakan bug yang tidak berbahaya, Microsoft juga telah menggunakan perintah, jawaban AI palsu, popup seperti malware.

Bahkan, Microsoft melakukan jajak pendapat yang dimasukkan ke halaman unduhan Google Chrome. Tunjuannya tentu untuk mencoba dan memengaruhi orang agar beralih ke browser Edge-nya.

Awal tahun 2025 ini, Microsoft bahkan menggunakan Bing, aplikasi berbasis AI-nya,  untuk mengelabui orang agar mengira mereka telah menggunakan Google. (dmm)

Komentar

Iklan