Huawei Sebar 75 Hewan Kurban di Indonesia

Jakarta, ID – Huawei menyalurkan 15 ekor sapi dan 60 ekor kambing atau total 75 hewan kurban ke 15 masjid di 12 kota di Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya tahunan Huawei sejak tahun 2019.
Hewan kurban didistribusikan Huawei Indonesia itu di antaranya ke Kota Makassar, Fakfak, Kudus, Yogyakarta, Depok, dan Bandung. Turut hadir memberikan dukungan para pemimpin komunitas muslim dan pemangku kepentingan industri.
Kegiatan tersebut dijalankan oleh Huawei Indonesia guna memperkuat perannya dalam pemberdayaan Masyarakat di Tanah Air. Huawei ingin menunjukkan kontribusi strategisnya terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui program CSR Qurban 2025 – Huawei I Do Care.
Mengusung tema ‘Membentuk Generasi Masa Depan dalam Memajukan Ekonomi Syariah Digital dan Industri Halal’, inisiatif itu menegaskan komitmen Huawei.
Perusahaan tidak hanya bertekad menciptakan dampak sosial, tetapi juga memperkuat ekosistem industri halal dan ekonomi syariah berbasis digital yang berkembang pesat.
Dalam sambutannya, Menteri Agama RI Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA, mengatakan, semangat berkurban mengajarkan kita tentang nilai-nilai keikhlasan dan kasih sayang.
“Kami percaya, teknologi harus menjadi jembatan yang memperkuat dampak. Kolaborasi lintas sektor, seperti inisiatif Huawei ini, menjadi kunci mempercepat transformasi digital yang menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia,” tutur Nasaruddin, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (7/6/2025).
Inisiatif itu juga mendapat dukungan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Abdul Mu’ti, Med. Dia pun melihat lompatan signifikan Huawei sebagai perusahaan teknologi yang kini mulai bergerak menuju ekonomi syariah digital.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Huawei atas komitmennya yang teguh dalam mendukung digitalisasi pendidikan di Indonesia,” tutur Prof Mu’ti,
Staf Ahli Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital RI (Kemkomdigi) Wijaya Kusumawardhana pun menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan talenta digital untuk mendukung digitalisasi industri halal yang inklusif dan ekosistem digital syariah.
“Huawei perlu terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah, melalui literasi digital dan adopsi teknologi seperti AI generatif dan IoT, serta menciptakan konektivitas yang lebih besar bagi para pelaku ekonomi syariah,” katanya.
Kontribusi Inklusi Digital
Sementara itu, Vice President Huawei Indonesia Kian Chen mengatakan, Huawei memanfaatkan teknologi tidak hanya untuk berinovasi, tetapi juga untuk mendorong inklusi digital, menyatukan masyarakat, dan memberdayakan pertumbuhan berkelanjutan.
“Saat berdiri bersama jutaan orang yang merayakan musim haji yang suci, kami menegaskan kembali kebenaran penting, yakni mewujudkan potensi digital membutuhkan infrastruktur digital yang kuat, inklusif, dan diprioritaskan secara nasional,” tutur Kian Chen.
Menurut dia, setiap orang Indonesia, baik di pusat kota maupun komunitas terpencil, juga berhak untuk berpartisipasi dengan percaya diri dalam ekonomi digital syariah.
“Ini adalah bagian dari kontribusi kami bagi Indonesia untuk menjadi Pusat Halal Global,” pungkasnya. (bdm)