93% Orang RI Langganan Internet Seluler Prabayar
Jakarta, ID – Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pengguna layanan telekomunikasi dan internet seluler di Tanah Air mencapai 93,07% berlangganan paket prabayar dan hanya 6,93% yang menggunakan paket pascabayar.
Langganan kartu internet seluler prabayar mengharuskan pengguna layanan telekomunikasi membayar sebelum menggunakan layanan, atau harus isi pulsa dulu sebelum menggunakan.
Sebaliknya, pemanfaatan kartu seluler pascabayar memungkinkan pengguna menggunakan layanan terlebih dahulu dan membayar tagihan setelah digunakan di akhir bulan/awal bulan depan.
Survei APJII juga menyebutkan bahwa penetrasi internet di Tanah Air telah menjangkau 229.428.417 (80,66%) populasi Indonesia dari jumlah penduduk 284.438.900 jiwa pada 2025 ini. Sebagian besar, 83,29% dari 229.428.417 populasi menggunakan smartphone untuk mengakses internet.
“Sebagian besar, 93,07% mengaku berlangganan internet seluler paket prabayar dan hanya 6,93% yang menggunakan paket pascabayar tahun 2025. Terjadi peningkatan sangat signifikan pada langganan prabayar dari 78,32% dan pascabayar 21,68% pada 2024,” ungkap APJII, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (25/10/2025).
Ada beberapa alasan, kenapa orang Indonesia lebih suka menggunakan paket langganan seluler prabayar. Alasan utama 48,93% karena jaringan internetnya stabil dan sinyal kuat hampi sama dengan langganan pascabayar 52,03%.
Alasan kedua, harga paket internet prabayar lebih terjangkau 23,33%, nomor ponsel sudah digunakan sejak lama 18,92%, sering ada promo dan bosnus menarik 4,76%, mudah dalam pembelian paket datanya 3,13%, dan alasan lain 0,95%.
Dilihat dari usia dan dan kelahirannya, semua generasi di atas 92% juga lebih suka menggunakan kartu seluler prabayar. Genarasi Z (13-28 tahun) mencapai 93,52%, Milenial (29-44 tahun) 92,69%, Gen X (45-60 tahun) 93,11%, Baby Boomer (61-79 tahun) 92,28%, dan Pre-Boomer (80 tahun ke atas) 94,12% gunakan prabayar.
Dilihat dari pendapatannya, penduduk Indonesia dari yang berpendapatan di bawah Rp1 juta hingga di atas Rp6 juta per bulan, semuanya juga lebih suka menggunakan paket langganan prabayar dengan persentase 91,9% hingga 94,39%.
Survei APJII tersebut dilakukan dengan mengambil sampel 8.700 responden secara proporsional di 38 provinsi pada usia responden di atas 13 tahun dan dilaksanakan pada 10 April hingga 16 Juli 2025. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka oleh enumerator terlatih.
Jumlah Pelanggan Seluler
Sementara itu, pelanggan seluler merupakan mereka yang menggunakan layanan telekomunikasi berbasis pada perangkat penguat sinyal pada menara (base transceiver station/BTS) yang dimiliki para operator seluler di Tanah Air.
Saat ini, ada tiga operator telekomunikasi seluler di Indonesia, yakni Telkomsel (anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk), PT Indosat Tbk atau dikenal juga sebagai Indosat Ooredoo Hutchison, dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (merger PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk).
Tiga operastor seluler tersebut memiliki total 312,32 juta pelanggan seluler pada akhir 30 Juni 2025. Jumlahnya turun 31,05 juta (9,04%) dibandingkan semester I-2024 yang masih sebanyak 343,38 jutaan.
Di sisi lain, Telkomsel, Indosat, dan XLSMART punya dan mengoperasikan total 749.636 BTS untuk melayani 314,32 juta pelanggan seluler di Tanah Air, juga berdasarkan data yang berakhir pada akhir 30 Juni 2025.
Jumlah 749.636 BTS dari tiga operator telko tersebut bertambah 79.378 unit (11,84%) dibandingkan setahun lalu masih 670.258 unit BTS. Sebagian besar merupakan BTS 4G/LTE untuk layanan utama internet yang menjangkau sekitar 95% populasi di Tanah Air.
Dari jumlah BTS tersebut, Telkomsel memiliki BTS terbanyak, yakni 280.434 unit, Indosat 259.382 BTS, dan XLSMART sebanyak 209.820 unit BTS. Selain mayoritas merupakan BTS 4G/LTE, ketiganya juga masih punya BTS 2G, serta sebagian BTS 5G dan 3G.
Tiga emiten telekomunikasi digital yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (induk Telkomsel), Indosat, dan XLSMART telah merealisasikan total belanja modal (capital expenditure/capex) Rp19,27 triliun pada semester I-2025.
Total nilai capex tiga emiten telko tersebut turun Rp1,09 triliun (5,35%) dibandingkan periode yang sama setahun lalu (semester I-2024) atau year on year (YoY) masih Rp20,36 triliun.
Sebagian besar belanja modal itu dialokasikan untuk membangun infrastruktur, terutama penyediaan penguat sinyal seluler di menara telekomunikasi (BTS), selain investasi pengembangan bisnis digital. (bdm)
Alasan Orang Berlangganan Internet Seluler
| No | Alasan | Urban | Rural |
| 1. | Internet stabil dan kuat | 47,06 | 51,44 |
| 2. | Harga paket terjangkau | 25,54 | 20,31 |
| 3. | Nomor kartu lama | 19,08 | 18,67 |
| 4. | Promo dan bonus | 4,73 | 4,81 |
| 5. | Mudah isi ulang | 3,06 | 3,25 |
| 6. | Lainnya | 0,54 | 1,52 |
Sumber: APJII, Agustus 2025, satuan persen (%)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now



