Infodigital.co.id

7 Juta Akun Netflik dan Lainnya Bocor

Ilustrasi Gan Z sangat aktif di layanan streaming. (Dok Kaspersky)

Jakarta, ID – Tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence menemukan 7.035.236 akun kredensial layanan streaming utama, yakni Netflix, Disney+, Amazon Prime Video, Apple TV+, dan Max telah disusupi dan bocor tahun 2024. Hal ini juga terjadi di Indonesia.

Kredensial tersebut sebenarnya tidak dicuri secara langsung dari platform itu, tetapi dikumpulkan dari kampanye pencurian kredensial yang lebih luas untuk pengakuan eksistensi hacker dan bermitif ekonomi.

Kali ini, Netflix menjadi merek streaming yang paling menonjol  dan diminati Gen Z. Netflix unggul dalam popularitas dan eksposur, dengan 5.632.694 akun yang dibobol terdeteksi.

Brasil memiliki jumlah kredensial Netflix yang terekspos tertinggi pada tahun 2024, diikuti oleh Meksiko dan India.

Selanjutnya, Kaspersky mendeteksi 680.850 akun Disney+ juga bocor dan dibobol penyusup secara global sepanjang 2024.

Sekali lagi, Brasil menjadi negara dengan akun Disney+ yang paling banyak dibobol, diikuti oleh negara Meksiko dan Jerman.

“Indonesia juga tak luput dengan  sasaran sebanyak 89 akun Disney+ yang bocor,” ungkap Kasperky, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (9/6/2025).

Kemudian, Amazon Prime Video, meskipun jumlahnya lebih kecil dengan 1.607 akun yang dibobol, masih memainkan peran penting, terutama di antara audiens Gen Z yang mencari narasi yang lebih edgy dan subversif.

Pada 2024, Meksiko, Brasil, dan Prancis merupakan negara-negara dengan akun Prime Video yang paling banyak dibobol.

Motif  Operandi

Sementara itu, setelah akun pada perangkat terinfeksi, penjahat siber tidak hanya berhenti di aplikasi streaming.

Malware akan mengumpulkan data sensitif, seperti kredensial akun, cookie, detail perbankan, yang kemudian dijual atau dibocorkan di forum bawah tanah (darkweb).

Terkadang, penyerang memberikan data hanya untuk membangun reputasi. Forum tersebut aktif, bergerak cepat, dan dapat diakses oleh berbagai penyerang lainnya.

Apa yang dimulai sebagai kata sandi Netflix, Disney+, dan yang lainnya yang disusupi dan bocor dapat dengan cepat membesar menjadi intrusi digital yang lebih luas.

Sebab, telah terjadi pencurian identitas, atau penipuan keuangan, terutama jika kredensial yang sama digunakan kembali di berbagai layanan.

Seiring dengan makin eratnya platform streaming, budaya komunitas penggemar (fandom) dan media sosial dalam kehidupan sehari-hari Gen Z, ancaman siber beradaptasi untuk menargetkan ruang yang paling mereka percayai.

Lindungi Akun

Menurut Polina Tretyak, analis digital footprint di Kaspersky, bagi Generasi Z, streaming lebih dari sekadar hiburan. Hal ini kebiasaan sehari-hari yang menjadi sumber identitas dan komunitas.

Malware yang tersembunyi dalam unduhan tidak resmi, atau alat pihak ketiga diam-diam mencuri kredensial login dan data pribadi, yang kemudian diperdagangkan atau dijual di forum penjahat siber.

Karena itu, menurut dia, upaya melindungi akun streaming saat ini berarti berpikir lebih dari sekadar kata sandi.

“Ini berarti mengamankan perangkat Anda, menghindari unduhan yang mencurigakan, dan memperhatikan ke mana satu klik dapat membawa Anda,” pungkas Polina. (dmm)

Komentar

Iklan