Infodigital.co.id

50 Karyawan Telkom Lestarikan Lamun di Pulau Pari

Karyawan Telkom terlibat penyuluhan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. (Dok Telkom)

Jakarta, ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk meneggerakkan 50 karyawan dari berbagai unit kerja untuk upaya pelestarian lamun di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Program ini dilaksanakan pada 9-10 Agustus 2025.

Melalui kegiatan tersebut, Telkom pun kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan Employee Volunteering program ‘CONNECT-IN: Langkah Konservasi Telkom untuk Indonesia Lestari’.

Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang dapat tumbuh dengan baik dalam lingkungan laut dangkal. Lamun sangat berbeda dengan rumput laut.

Semua lamun adalah tumbuhan berbiji satu yang mempunyai akar, rimpang, daun, bunga dan buah seperti halnya dengan tumbuhan berpembuluh yang tumbuh di darat.

Program Telkom itu merupakan bagian dari rangkaian Telkom Employee Voluntrip Day yang bertujuan mewujudkan kontribusi nyata perusahaan terhadap pelestarian lingkungan pesisir dan peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal melalui kegiatan konservasi dan edukasi.

“Dari kegiatan ini, saya benar-benar merasakan energi kolaboratif dari teman-teman relawan yang tidak hanya hadir, tapi juga terlibat,” ujar Ketua Telkom Connect Damar Satrio Yudanto, dikutip InfoDigital.co.id.

Menurut dia, penanaman lamun yang dilakukan akan dapat membawa pemahaman baru bagi kami semua, bahwa lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

“Ini juga memberikan semangat kepada anak-anak Pulau Pari dengan antusias belajar, aktif berdiskusi, dan itu jadi pengingat bahwa edukasi dan konservasi bisa berjalan beriringan,” imbuhnya.

Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi momen kolaboratif antarrelawan, tetapi juga menjadi ruang reflektif bagi para peserta untuk memahami bahwa kontribusi terhadap lingkungan bisa dimulai dari tindakan sederhana namun berdampak.

“Melalui kegiatan volunteering, Telkom tidak hanya berperan dalam membangun kesadaran sosial dan lingkungan untuk masyarakat, tetapi juga memberikan ruang bagi karyawan untuk belajar, berkolaborasi, dan mengasah kepemimpinan di lapangan,” ujar Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto.

Pilihan Pulau Pari

Sementara itu, pulau Pari dipilih sebagai lokasi karena menjadi representasi tantangan lingkungan yang nyata, seperti penurunan luas ekosistem lamun secara signifikan dan meningkatnya volume sampah laut.

Menurut studi yang dilakukan oleh MAPID, sejak tahun 1994 hingga 2014, luas padang lamun di pantai Pulau Pari telah menyusut drastis dari 239,56 hektar menjadi 122,93 hektar.

Bahkan pada 2024, hanya tersisa 2.357 km2 , jauh menurun dari 3.782km2 pada 2020. Di sisi lain, bobot sampah laut yang mendarat di Pulau Pari bisa mencapai hingga 1 ton per hari, menyebabkan keruhnya perairan dan kerusakan ekosistem laut.

Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh relawan Tlok dalam program tersebut meliputi Konservasi Lamun, EduShare, Telkom NutricareSTEAM for KidsGreen Earth Movement, dan Waste Management.

Kegiatan yang dirancang untuk memberikan dampak sosial dan ekologis yang nyata bagi masyarakat Pulau Pari.

Edukasi yang dibawakan dengan pendekatan langsung dan aplikatif ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran menjaga lingkungan sejak dini. (dmm)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan