4 Juta Ancaman Online di Indonesia Diblokir

Jakarta, ID – Kaspersky, dalam laporan keamanannya pada kuartal IV-2024, mengungkapkan, 3.904.883 serangan siber berbasis web/online terdeteksi dan berhasil diblokir di Indonesia. Angka ini turun 15,42% dibandingkan dengan kuartal III-2024 yang mencapai 4.616.837 deteksi.
Secara umum, 16,4% pengguna menghadapi ancaman online selama kuartal keempat tahun lalu. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-101 di seluruh dunia terkait bahaya saat penjelajahan web.
Indonesia terus menjadi incaran pelaku kejahatan siber mulai dari sektor industri transportasi, penyedia layanan telekomunikasi, dan Lembaga pemerintahan.
Indonesia tengah berada di tengah transformasi teknologi yang pesat. Berbagai inisiatif yang digagas pemerintah, baik di bidang keamanan siber maupun kecerdasan buatan (AI), menunjukkan komitmen negara ini untuk menyongsong masa depan dengan teknologi.
Menurut data Oxford Insight, tingkat kesiapan Indonesia untuk penggunaan AI telah mencapai 61,03%.
Laporan terbaru Kaspersky, di sisi lain, juga menunjukkan bahwa kecerdasan buatan akan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Sementara itu, masalah privasi seputar data biometrik dan teknologi canggih akan menjadi pusat perhatian pada 2025.
“Keamanan siber merupakan area krusial yang harus diperhatikan dalam implementasi AI. Tim TI harus memiliki tim operasi keamanan yang mampu memantau dan mengatasi ancaman siber,” General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (27/1/2025).
Lebih jauh lagi, perlindungan data pribadi juga harus menjadi prioritas utama. Terakhir, kebijakan dan regulasi yang jelas tentang perlindungan data perlu diterapkan untuk melindungi hak pengguna.
“Faktor-faktor ini saling memperkuat dalam menciptakan pertahanan keamanan yang solid,” imbuhnya.
Statistik terbaru Kaspersky untuk Indonesia juga menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan keamanan sebagaimana dibuktikan oleh penurunan ancaman daring yang telah kami blokir.
“Namun, hal ini tidak berarti kita harus berpuas diri. Baik individu maupun bisnis harus memiliki visi untuk selalu selangkah lebih maju dalam membangun keamanan terbaiknya sembari merangkul digitalisasi,” ungkap Yeo Siang Tiong.
Proses dan Praktik Terbaik TI
Sementara itu, untuk meningkatkan keamanan perusahaan, Kaspersky merekomendasikan proses dan praktik terbaik TI sebagai berikut.
1.Selalu perbarui perangkat lunak di semua perangkat untuk mencegah penyerang mengeksploitasi kerentanan dan menyusup ke jaringan organisasi.
2.Segera instal patch yang tersedia untuk solusi VPN komersial yang menyediakan akses bagi karyawan jarak jauh dan bertindak sebagai gateway di jaringan Anda.
3.Cadangkan data secara teratur dan pastikan data dapat diakses dengan cepat saat dibutuhkan atau dalam keadaan darurat.
4.Hindari mengunduh dan menginstal perangkat lunak bajakan atau perangkat lunak dari sumber yang tidak dikenal/tidak terverifikasi.
5.Jangan mengekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll) ke jaringan public, kecuali benar-benar diperlukan dan selalu gunakan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall untuk layanan tersebut.
6.Pantau akses dan aktivitas dengan memanfaatkan visibilitas di jaringan untuk menemukan aktivitas yang tidak biasa, dan kendalikan akses pengguna sesuai kebutuhan dan persyaratan untuk meminimalkan risiko akses tidak sah dan kebocoran data.
7.Susun catatan petunjuk darurat keamanan dan pastikan petunjuk tersebut terkini. Kaspersky dapat melakukan latihan simulasi untuk membantu menjalankan simulasi darurat.
8.Nilai dan audit rantai pasokan dan akses layanan terkelola ke lingkungan. Kaspersky punmenawarkan layanan penilaian kompromi jika Anda menduga mungkin mengalami insiden siber. (dmm)