2024, Metrodata Raih Laba Rp739 miliar

Jakarta, ID – PT Metrodata Electronics Tbk, emiten yang bergerak pada bidang usaha solusi dan konsultasi serta distribusi TIK dengan kode saham MTDL, membukukan laba bersih Rp739,81 miliar pada 2024, tumbuh 13,7% di atas laba bersih 2023 senilai Rp650,77 miliar.
Pencapaian laba bersih Metrodata tahun 2024 itu mencapai 17,65% terhadap ekuitas/modal (return on equity/RoE). Pada akhir 2024, perseroan punya jumlah ekuitas dan kepentingan nonpengendali Rp5,66 triliun.
Laba bersih Metrodata 2024 tersebut diperoleh dari pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya, termasuk di dalamnya biaya operasional, biaya gaji karyawan, pajak final, serta pajak penghasilan.
Sementara itu, Metrodata berhasil membukukan pendapatan tahun 2024 mencapai Rp25,14 triliun, nilainya meningkat Rp3,06 triliun (13,9%) dibandingkan tahun 2023 senilai Rp22,08 triliun.
Presiden Direktur Metrodata Susanto Djaja, SE, MH mengatakan, dengan menerapkan strategi diversifikasi dan fokus pada inovasi, Metrodata mencatat kinerja operasional cukup baik di tengah tantangan ekonomi global tahun 2024.
“Kami memastikan kinerja ini dibarengi dengan pengelolaan finansial yang disiplin,” ungkap Susanto, dalam laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (23/4/2025).
Hasil pendapatan dan laba bersih Metrodata tahun 2024 disebutnya telah menumbuhkan nilai bagi pemegang saham. Ekuitas perseroan juga mencapai Rp5,66 triliun akhir tahun 2024 dengan rasio liabilitas berbunga terhadap ekuitas 0,15, mencerminkan neraca yang sehat.
Sementara itu, posisi aset yang menguat dimanfaatkan untuk menggarap peluang pertumbuhan melalui pendekatan organik dan anorganik, termasuk perluasan kemitraan strategis global.
Pada akhir 2024, jumlah nilai aset Metrodata sebesar Rp11,65 triliun, meningkat Rp1,50 triliun (14,83%) dari tahun sebelumnya senilai Rp10,14 triliun.
Perseroan pun merayakan 50 tahun keberadaannya di Indonesia dengan melanjutkan tradisi memberikan apresiasi yang nyata kepada para pemegang saham dengan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tantangan Metrodata
Susanto menyampaikan, di dalam negeri, pelemahan daya beli konsumen merupakan salah satu tantangan besar yang memengaruhi pola belanja di bidang teknologi pada 2024.
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyebabkan biaya impor barang meningkat. Dihadang oleh situasi global yang penuh ketidakpastian, Indonesia dapat menunjukkan ketahanan ekonominya meskipun pertumbuhannya tidaklah setinggi yang diharapkan.
Presiden Komisaris Metrodata Candra Ciputra, MBA pun menyampaikan bahwa Dewan Komisaris Metrodata mengapresiasi berbagai pencapaian direksi tahun 2024.
“Menghadapi situasi eksternal yang begitu sarat tantangan, direksi membuktikan ketajaman visi dan kelincahan eksekusinya, sehingga berhasil membawa Metrodata kembali tumbuh, baik dalam penjualan maupun laba bersih,” pungkas Candra.
Pada perdagangan Selasa (22/4/2025), saham MTDL ditutup dengan transaksi flat Rp560, atau sama dengan harga pembukaannya. MTDL sempat ke posisi terendah Rp550 dan tertinggi Rp565. (dmm)