Bagikan:

Tuntutan Kolaborasi

Pada titik tertentu di masa depan, Meta akan menghadirkan fitur ‘perpesanan kaya/rich messaging’ untuk obrolan pihak ketiga ke WhatsApp dan Messenger, seperti reaksi, balasan langsung, indikator pengetikan, dan tanda terima telah dibaca.

“Kami akan terus berkolaborasi dengan layanan pesan pihak ketiga untuk memberikan pengalaman teraman dan terbaik,” tulis Meta, dalam postingannya, dikutip InfoDigital.co.id.

Smentara itu, pengguna akan mulai melihat opsi obrolan pihak ketiga ketika layanan pesan membangun, menguji, dan meluncurkan teknologi yang diperlukan untuk menjadikan fitur tersebut dan memberikan pengalaman pengguna positif dan aman.

Fitur interoperabilitas WhatsApp dan Messenger yang akan datang pun diakui Meta belum tentu merupakan hal yang mudah. Seperti laporan sebelumnya, belum jelas apakah operator perpesanan besar lain, seperti Viber dan Telegram, akan mendukung.

WhatsApp memerlukan enkripsi end-to-end untuk mengaktifkan interoperabilitas, yang juga dapat menimbulkan hambatan teknis. Selain itu, Meta mengharuskan perusahaan menandatangani perjanjian untuk berintegrasi dengan sistem mana pun.

Salah satu contoh,  pendiri protokol perpesanan sumber terbuka Matrix, Matthew Hodgson, dalam sebuah pembicaraan tahun ini bahwa Matrix akan bekerja dengan WhatsApp, dengan enkripsi ujung ke ujung yang utuh ‘secara eksperimental’. (bdm)