Infodigital.co.id

Wamenkomdigi Paparkan Strategi AI Indonesia di London

Wamenkomdigi Nezar Patria di London (dua dari kanan). (Dok Kemkomdigi).jpg

Jakarta, IDWakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria memaparkan strategi Indonesia dalam pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) di London, Inggris.

Hal itu disampaikannya saat menjadi panelis dalam diskusi tingkat tinggi The Asia Get Together at London Tech Week 2025 yang diselenggarakan oleh The UK Asia Grant Foundation.

Kegiatan itu berlangsung di Irwin Mitchell, The Northcliffe, London, Senin (9/6/2025). Nezar Patria juga mengikuti sesi pembukaan London Tech Week 2025 yang diawali dengan diskusi antara Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan CEO Nvidia Jensen Huang.

Dalam sesi tersebut, PM Starmer menekankan potensi teknologi, khususnya AI, untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Masyarakat di dunia.

Sementara itu, dalam panel The Asia Get Together, Wamenkomdigi memaparkan visi dan strategi Indonesia dalam menyeimbangkan antara inovasi AI dengan tata kelola yang bertanggung jawab.

Dia juga menyampaikan peran AI dalam agenda pembangunan nasional Indonesia. Nezar juga menyoroti pentingnya kolaborasi internasional dalam ekosistem AI global.

Dia menjelaskan mengenai pendekatan Indonesia dalam menyeimbangkan antara inovasi AI dan tata kelola, khususnya di bidang privasi data, keadilan algoritmik, dan kepercayaan publik.

“Pendekatan Indonesia itu berakar pada komitmen ganda yang memungkinkan inovasi yang gesit dan melindungi nilai-nilai demokrasi,” ujar dia, dikutip InfoDigital.co.id.

Lebih lanjut, Wamenkomdigi menguraikan bagaimana teknologi AI diintegrasikan ke dalam agenda pembangunan nasional Indonesia.

AI pun mulai dimanfaatkan untuk memodernisasi layanan publik, mendukung pertanian cerdas dan ketahanan iklim, mentransformasi pendidikan, dan memperluas inklusi keuangan.

Meskipun demikian, Nezar mengakui adanya tantangan yang dihadapi oleh Indonesia.

“Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000-an pulau, memastikan infrastruktur digital yang merata, dari broadband hingga layanan cloud, di seluruh wilayah perkotaan dan terpencil adalah tugas utama,” paparnya.

Talenta hingga Mitra

Selain itu, pengembangan talenta AI dalam skala besar di Tanah Air membutuhkan investasi jangka panjang dalam pendidikan STEM dan kolaborasi internasional.

Namun, Nezar Patria melihat tantangan tersebut sebagai katalis. Sebab, AI juga dapat membantu menutup kesenjangan infrastruktur dan layanan melalui logistik cerdas, hingga telemedisin.

Terakhir, Wamenkomdidi menyoroti peran penting forum internasional seperti London Tech Week dalam menjembatani kolaborasi AI antara Asia dan Barat.

London Tech Week dianggap lebih dari sekadar panggung untuk memamerkan inovasi, melainkan juga sebagai pembangun jembatan global.

Bagi negara-negara di Asia, terutama ekonomi digital yang berkembang seperti Indonesia, forum tersebut memungkinkan kemitraan lintas batas dalam penelitian dan komersialisasi AI.

“Selanjutnya, eksperimen regulasi bersama melalui regulatory sandboxes, transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas, hingga mobilisasi modal. Ini karena investor barat mencari pasar berkembang dengan pertumbuhan tinggi,” jelasnya.

Indonesia pun berkeinginan untuk memposisikan diri tidak hanya sebagai konsumen teknologi, termasuk AI, tetapi juga sebagai mitra inovasi.

Melalui keterlibatan dalam acara seperti London Tech Week, Indonesia dapat bersama-sama mengembangkan teknologi inklusif, membentuk norma global, dan memastikan manfaat AI tersebar luas. (bdm)

Komentar

Iklan