Universal Eco Angkut 2 Ton Limbah Medis di Seram Bagian Timur

Jakarta, ID – PT Universal Eco berhasil mengangkut 2,3 ton limbah medis di wilayah Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, sejak Juni 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam pengelolaan limbah berbahaya dan beracun (B3).

Keberhasilan tersebut pun menandai terobosan penting setelah bertahun-tahun limbah medis di wilayah tersebut mengalami kendala dalam pengelolaannya.

Darmawan, perwakilan PT Universal Eco, mengatakan, sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan, penting bagi PT Universal Eco peduli dan melakukan langkah nyata untuk penanganan limbah B3 di Indonesia.

“Ini menjadi suatu kewajiban dan tanggung jawab bersama yang harus dilakukan,” ujar Darmawan, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (3/9/2025).

Sementara itu, tantangan berat, seperti kondisi alam dan jarak yang jauh dari pusat kota membuat wilayah SBT kesulitan untuk diakses oleh pihak-pihak transporter.

Melalui langkah dan pencapaian tersebut, Universal Eco pun telah meningkatkan posisinya sebagai mitra yang aman dan bertanggung jawab dalam pengelolaan limbah medis.

Itu sudah dilakukan oleh perusahaan, baik di perkotaan maupun daerah terpencil, sehingga dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi masyarakat di seluruh Indonesia secara merata.

Kali ini, kerja Universal Eco itu dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur, di mana pengangkutan limbah medis dilakukan dari 20 puskesmas.

Hal itu termasuk dengan melibatkan Puskesmas Bula sebagai pusat kegiatan pengangkutan. Proses pun pengangkutan disaksikan langsung oleh perwakilan Dinas Kesehatan SBT dan pihak Universal Eco.

Menjawab tantangan yang sebelumnya yang dihadapi SBT, di mana limbah medis belum teratasi sebagaimana mestinya, langkah tersebut didukung langsung oleh Wakil Bupati Seram Bagian Timur  Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena dan Dinas Kesehatan Kabupaten SBT.

Karena dukungan dua pejabat tersebut, Universal Eco dapat melakukan pengangkutan limbah medis dengan lancar dan teratur sesuai kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di SBT. (bdm)