Telkom dan IBM Hadirkan Solusi Sovereign AI

Jakarta, ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT IBM Indonesia bekerja sama untuk menghadirkan solusi Sovereign Artificial Intelligence (AI), atau AI berdaulat, yang diharapkan memberdayakan indutrsi/bisnis di Tanah.
Solusi tersebut dibangun dengan IBM Watsonx dan di-embed dengan watsonx.ai yang merupakan studio pengembangan AI tingkat enterprise dari IBM.
Sovereign AI pun akan memungkinkan organisasi/perusahaan untuk menciptakan layanan nilai tambah AI yang andal dan bertanggung jawab untuk beragam industry, seperti SDM, Hukum, Marketing, dan banyak lagi.
Kerja sama itu diteken oleh PGS EVP Digital Business & Technology Telkom Ari Kurniawan dan Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih di Gedung Telkom Landmark Tower, Jakarta.
Perjanjian kerja sama baru diteken merupakan tindak lanjut dari memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani kedua belah pihak pada Desember 2024.
Pada kesempatan itu, hadir Direktur Group Business Development Telkom periode 2022-2025 Honesti Basyir dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom periode 2022-2025 FM Venusiana R.
Hadir pula para eksekutif IBM, antara lain IBM Asia Pacific General Manager Hans Dekkers, IBM Indonesia President Director Roy Kosasih, dan Executive Chairman IBM Indonesia Omar Sjawaldy Anwar.
“Kolaborasi ini memadukan kekuatan infrastruktur digital Telkom dan keunggulan AI dan kesiapan IBM untuk melayani pelanggan di Indonesia,” ungkap Honesti Basyir, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (5/6/2025).
Dengan kekuatan grup Telkom, menurut dia, Telkom akan dapat menawarkan solusi AI yang inovatif untuk berbagai industri yang selaras dengan peraturan residensi data lokal.
Hans Dekkers menambahkan, IBM memiliki pengalaman mendalam dalam mengembangkan kapabilitas foundational AI dan senang menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju tujuan pembangunan nasional.
“Telkom adalah kolaborator yang tepat dalam menciptakan solusi AI berdaulat di mana data sebagai aset terpenting organisasi diatur dengan aman dan sepenuhnya disalurkan di dalam negeri,” ujar Hans Dekkers.
Kebutuhan Solusi AI
Data terbaru dari IDC bertajuk ‘Asia/Pacific AI Spending to Reach $175 Billion by 2028, Driven by GenAI Boom’ menunjukkan, investasi AI dan AI Generatif di seluruh Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, diproyeksikan US$175 miliar pada 2028.
Tingkat pertumbuhan tahunan majemuknya (Compound Annual Growth Rate – CAGR) mencapai 33,6% dari tahun 2023 hingga 2028.
Pertumbuhannya didorong adopsi AI yang meluas ke berbagai sektor industri yang meningkatkan kebutuhan tenaga kerja AI terampil untuk berfungsi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital nasional dan peningkatan daya saing global.
Selain itu, ada kebutuhan untuk platform AI yang terbuka, terukur, dan compliant guna memungkinkan bisnis membuat model yang memenuhi persyaratan pengguna. (dmm)