Tarif Impor AS Pun Timbulkan Kerawanan Siber

Daftar isi:
Jakarta, ID – Kaspersky, perusahaan konsultan dan penyedia sekuriti siber global asal Rusia, mengingatkan bahwa penerapan tarif impor oleh Presiden AS Donald J Trum menimbulkan ketidakpastian dan kerawanan keamanan siber.
Pakar Keamanan di Kaspersky Threat Research Roman Dedenok mengatakan, selama periode ketidakpastian ekonomi, baik disebabkan oleh tarif impor, peristiwa geopolitik, atau gangguan pasar lain, risiko penipuan siber biasanya meningkat, seperti yang terjadi dalam lingkungan keuangan yang tidak stabil.
Dalam kondisi tersebut, menurut dia, pelaku kejahatan pun mungkin mencari cara untuk mengeksploitasi situasi di beberapa area utama, termasuk pada ruang digital/siber.
Kerawanan Siber Akibat Tarif Impor AS
1. Penipuan Belanja Daring
Pertama, potensi penipuan belanja daring kemungkinan meningkat. Karena, penipu memanfaatkan peningkatan permintaan barang yang diperkirakan menjadi lebih mahal.
“Mereka (penjahat) mungkin akan membuat situs web palsu yang meyakinkan, atau mengirim e-mail penipuan canggih yang mempromosikan ‘diskon pra-tarif’,” ungkap Roman, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (21/4/2025).
Konsumen yang tergesa untuk mendapatkan harga lebih rendah bisa secara tidak sadar memberikan informasi keuangan kepada operator penipu yang bisa menyebabkan kerugian finansial/pencurian identitas.
2. Rantai Pasok dan Malware
Kedua, potensi gangguan rantai pasokan dapat memaksa bisnis dan konsumen untuk segera mencari pemasok alternatif seringkali dengan proses pemeriksaan yang kurang ketat.
Hal ini bisa menciptakan peluang bagi produk palsu untuk memasuki pasar, termasuk contoh-contoh ketika penjahat dunia maya menyematkan malware di perangkat palsu.
Kekhawatiran tersebut baru-baru ini disorot oleh Kaspersky dalam temuan varian canggih Trojan Triada yang sudah terpasang pada ponsel pintar Android palsu yang dijual melalui pengecer tidak sah.
Beroperasi pada level firmware, malware tersebut memberi penyerang kendali penuh atas perangkat, sehingga memungkinkan pencurian aset kripto, pembajakan akun media sosial, dan pengalihan panggilan tidak sah.
3. Potensi Penipuan Investasi
Ketiga, volatilitas pasar membuka pintu bagi penipuan investasi. Penipu dapat menyamar sebagai lembaga keuangan sah.
Mereka bisa saja menjanjikan keuntungan tinggi ‘terjamin’ berdasarkan pengetahuan orang dalam, atau meluncurkan kampanye phishing dan situs web palsu untuk mencuri informasi sensitif.
Misalnya, unggahan di media sosial yang tidak terverifikasi tentang potensi jeda tarif baru-baru ini juga telah memicu lonjakan pasar bernilai uang multitriliun dolar AS.
Hal itu menunjukkan seberapa cepat informasi yang salah dapat menyebar dan bisa memicu potensi skema pump-and-dump.
Tips Kurangi Risiko
Untuk membantu mengurangi risiko tersebut, Kaspersky pun merekomendasikan beberapa tips dan saran kepada konsumen sebagai berikut.
1. Verifikasi keabsahan penjual sebelum melakukan pembelian
2. Gunakan metode pembayaran yang menawarkan perlindungan penipuan
4. Tetap berhati-hati terhadap transaksi yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan
5. Investor harus melakukan uji tuntas yang menyeluruh, mengandalkan sumber informasi yang bereputasi baik
6. Terakhir, bersikap skeptis terhadap penawaran yang tidak diminta dan menjanjikan keuntungan yang sangat besar. (dmm)