STMM Yogyakarta Buka 6 Prodi Talenta Digital
Jakarta, ID – Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta tengah menyiapkan 6 program studi (prodi) baru dengan tujuan fokus melahirkan lebih banyak talenta digital di Tanah Air.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan peran penting STMM dan arti pentingnya mengakselerasi penyiapan talenta digital sebagai bagian dari strategi nasional transformasi digital.
Karena itu, dia pun menyambut baik peluncuran enam program studi baru di STMM Yogyakarta yang dinilai mampu menjawab kebutuhan industri dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital.
Keenam program studi baru terdiri atas S2 Terapan Kepemimpinan Digital, Profesi Perekayasaan Digital, D4 Teknologi Digital, D4 Layanan Publik Digital, D4 Pengendali Frekuensi, serta D4 Komunikasi dan Media Digital.
Nezar Patria mengatakan, penambahan program studi di bidang digital merupakan solusi untuk menyiapkan talenta digital yang kompeten dan siap bersaing.
“Enam program studi baru ini bukan hanya sekedar kita menambah, tetapi juga bagian dari solusi strategis untuk mengatasi kebutuhan skill digital di masa kini dan masa depan,” ujar Wamenkomdigi, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (6/8/2025).
Hal itu disampaikan oleh Nezar Patria dalam acara Lokakarya Kurikulum dalam rangka persiapan pembukaan Program Studi Vokasi Komunikasi dan Media Digital yang diikuti secara daring dari Jakarta.
Dia juga menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri agar lulusan mampu bersaing di tengah percepatan transformasi digital.
Nezar berharap enam program studi baru di STMM Yogyakarta mampu menarik minat generasi muda dan melahirkan talenta digital berkualitas yang dapat menjadi penggerak transformasi digital nasional.
Kebutuhan Talenta Digital
Menurut dia, digitalisasi telah memicu hilangnya lapangan pekerjaan yang bersifat pekerjaan rutin dan menuntut adanya tenaga kerja dengan keahlian digital yang lebih tinggi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan pendekatan dari hulu melalui pendidikan tinggi.
“Kita perlu menjawabnya dari sisi upstream-nya, dari hulunya, yakni menyiapkan tenaga kerja yang lebih terampil dengan kebutuhan skill digital di masa kini dan masa depan,” kata Nezar.
Lebih lanjut, Nezar menekankan pentingnya penerapan strategi berbasis tiga pilar dalam penyusunan kurikulum pendidikan, yakni kurikulum berbasis okupasi, sinergi antar kementerian, dan pengembangan keterampilan secara berkelanjutan.
“Ini penting untuk kita tanamkan kepada anak didik kita, kepada mahasiswa kita untuk mendorong budaya belajar seumur hidup, atau lifelong learning,” ungkap Nezar.
Wamenkomdigi juga meminta para lulusan STMM nantinya tidak hanya memiliki keterampilan dasar, namun juga memiliki kemampuan analitis, berpikir kritis, dan problem solving. (dmm)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now