Semester I, Laba Telkom Masih Rp11 Triliun

Jakarta, ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, perusahaan telekomunikasi digital BUMN terbesar di Tanah Air dengan kode saham TLKM, membukukan laba bersih Rp10,97 triliun pada semester I-2025, melemah 6,7% dbandingkan setahun lalu (year on year/YoY) Rp11,76 triliun.

Penurunan laba Telkom itu terjadi seiring dengan penurunan pendapatan konsolidasi Telkom 3,0% menjadi Rp73,0 triliun pada semester I-2025 dari Rp75,29 triliun pada semster I-2024.

Walau begitu, Telkom masih mampu membukukan margin laba bersih sebesar 15,0%. Sementara itu, EBITDA konsolidasi mencapai Rp36,1 triliun, mencerminkan penyesuaian 4,7% YoY, dengan margin EBITDA 49,5%, sedikit di bawah kisaran panduan perseroan 50–52%.

“Kinerja ini mencerminkan tekanan berkelanjutan dari belanja konsumen yang lesu dan kondisi makroekonomi yang lebih luas,” ungkap Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, dalam Info Memo laporan keuangan, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (1/8/2025).

Walau begitu, Telkom  terus berusaha serta menunjukkan ketahanan dan fokus strategis di tengah lingkungan operasional yang masih lunak dan penuh nuansa.

Telkom Indonesia telah mempertahankan jalurnya, berkomitmen pada perjalanan transformasi, dan berfokus untuk membangun fondasi yang lebih kuat bagi pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

“Telkom terus menavigasi lingkungan makroekonomi yang kompleks dengan disiplin, kejelasan, dan tekad yang strategis,” imbuhnya.

Walau pendapatan dan laba turun, pada semester I-2025, Telkom berhasil menurunkan total beban sebesar 1,0% secara YoY menjadi Rp 53,1 triliun. Sementara itu, beban operasional turun 1,4% YoY menjadi Rp 36,9 triliun.

Secara triwulanan, total beban itu meningkat 3,1% secara kuatalan (quartal on quartal/QoQ) pada kuartal kedua 2025 dan dengan beban operasional mengalami sedikit peningkatan 0,5% QoQ pada periode yang sama.

Kontribusi Segmen

Sementara itu, pendapatan data, internet, dan layanan teknologi informasi (TI) Telkom pada semester I-2025 turun tipis 6,5% YoY dan 0,8% QoQ menjadi Rp42,5 triliun.

Penurunan tersebut terutama didorong kontraksi 7,1% YoY pada segmen bisnis digital yang mencerminkan dampak dari tantangan ekonomi yang lebih luas dan lesunya belanja konsumen.

Total pelanggan seluler Telkomsel, sebagai kontributor pendapatan, sebanyak 158,42 juta pada semester I-2025, turun 0,9% dari setahun sebelumnya 159,88 juta pelanggan. Komposisi terdiri atas pelanggan prabayar 150,3 juta dan pascabayar (Telkomsel Halo) 8,12 juta.

Bisnis digital juga tetap kuat, berkontribusi 90,6% terhadap pendapatan seluler yang menggarisbawahi komitmen terhadap monetisasi digital berkelanjutan di tengah normalisasi musiman.

Sementara itu, pendapatan konsolidasi IndiHome tumbuh 2,2% YoY menjadi Rp13,3 triliun pada semester I-2025. IndiHome B2C berhasil menambah sekitar 219 ribu pelanggan pada kuartal II-2025 dan semester I-2025 sebanyak 449 ribu menjadi 11,31 juta.

Di sisi lain, pendapatan konsolidasi SMS, fixed, dan celluler voice turun 7,3% menjadi Rp4,84 triliun dipengaruhi oleh tekanan berkelanjutan dari aplikasi pengiriman pesan over-the-top (OTT) dan peralihan berkelanjutan dari layanan lama ke komunikasi berbasis data.

Selanjutnya, pendapatan interkoneksi pada semester I-2025 meningkat 2,4% secara tahunan (YoY) menjadi Rp4,96 triliun terutama didorong oleh peningkatan trafik di segmen suara yang mencerminkan peluang di bisnis suara grosir internasional.

Terakhir, pendapatan jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya juga meningkat 9,8% YoY menjadi Rp 7,5 triliun terutama didorong oleh bisnis solusi pembayaran, jaringan, dan satelit.

Pada perdagangan Kamis (31/7/2025), saham TLKM ditransaksikan flat Rp2.880. Sahamnya dibuka dari Rp2.890, serta sempat ke posisi tertinggi Rp2.930 dan terendah Rp2.860. (bdm)

Laporan Keuannan PT Telkom Indonesia (Perser) Tbk

Sumber: PT Telkom Indonesia (Perser) Tbk

Satuan dalam miliar rupiah, kecuali tumbuh persen (%)