Samsung Uji Coba Baterai Ponsel Lipat Tiga

Jakarta, ID – Samsung, vendor produk elektronik dan perangkat pintar asal Korea Selatan, dikabarkan tengah menguji coba baterai smartphone lipat tiga (tri-fold) pertamanya untuk segmen kelas premiun.
Dengan rencana produksi pada akhir 2025 atau awal 2026, ponsel tri-fold Samsung telah diperkenalkan sekilas pada acara peluncuran Galaxy S25 pada Januari lalu. Walaupun ada sambutan yang menarik, tidak semuanya memberikan reaksi positif.
Terkini, bocoran terbaru pun didapatkan dari sumber rahasia pemilik akun PandaFlashX yang di-posting di platfrom X bahwa Samsung tengah menguji coba fitur kecepatan dayanya.
“Samsung tri-fold perangkat besar, tetapi ada masasah di kecepatan pengisian daya. Peringkat uji charging speed rating-nya 23-24W. Jadi, ponsel mungkin hanya dipasarkan dengan pengisian daya cepat 25W,” ungkap PandaFlashX, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (23/4/2025).
Sementara itu, platform Gizmochina juga menyebut bahwa ponsel tri-fold Samsung akan diberi nama Galaxy G Fold. Ponsel akan punya layar lipat buka 10 inci dan layar penutup 6,49 inci, senada dengan panel layar luar pada ponsel lipat dua (foldable) Galaxy Z Fold 7.
Kembali lagi, jika yang disampaikan oleh PandaFlashX benar, itu mungkin akan mengecewakan bagi calon pembeli. Sebab, fitur kecepatan pengisian daya smartphone Samsung Galaxy A56 dan A36 yang kelas menengah saja sudah sebesar 45W.
Hanya saja, jika benar pengisian cepat dayanya hanya 25W, itu seharusnya tidak terlalu mengejutkan jika melihat pada ponsel lipat dua (foldable) Samsung. Walaupun, ponsel pesaing saat ini, tri-fold Huawei Mate XT punya beterai 5.600mAh dan isi daya cepat 66W.
Sebagai pengingat, perangkat lipat dua Samsung yang terakhir, Galaxy Z Fold 6 fitur isi cepat dayanya juga dibatasi 25W. Daftar sertifikasi pun telah mengonfirmasi bahwa penerusnya, Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 akan mengikutinya.
Daya Tahan dan Harga
Samsung memang dikenal lebih mengutamakan daya tahan baterai dibandingkan kecepatan isi daya pada ponsel buatannya. Hal itu memang berbeda dengan pesaingnya, seperti ponsel lipat dua OnePlus dengan baterai 5.000mAh yang punya fitur isi cepat daya 100W+ pada beberapa modelnya.
Gismochina juga memberikan testimoninya, belum pernah melihat bukti yang jelas bahwa ponsel yang pengisian dayanya lebih cepat pasti memiliki kesehatan baterai yang lebih jangka panjang.
Karena masuk kategori premium, harga ponsel Samsung tri-fold pun diperkirakan cukup mahal. Jika melihat pesaing, harga Huawei Mate XT dibanderol 3.499 euro atau sekitar Rp60 jutaan ketika diluncurkan di Kuala Lumpur Februari 2025.
Sementara itu, smartphone Samsung mungkin juga akan ‘mengabaikan’ kamera di bawah layar dan lebih memilih desain berlubang guna untuk menekan biaya, atau kerumitan.
Patut dicatat, Apple juga dikabarkan akan mengaplikasikannya pada iPhone lipat dua pertamanya yang akan diproduksi tahun 2026.
Kembali lagi, dengan produksi ponsel tri-fold dibatasi 200.000-300.000 unit saja, Samsung akan ‘bermain aman’, mungkin untuk menguji pasar Korea Selatan dan pasar negara tertentu. (dmm)