RS Atma Jaya Gandeng ITSEC Asia Perkuat Keamanan Siber

Jakarta, ID – Rumah Sakit (RS) Atma Jaya resmi menjalin kerja sama dengan PT ITSEC Asia Tbk, perusahaan keamanan siber terkemuka di Indonesia, untuk meningkatkan keamanan siber di lingkungan layanan kesehatannya.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh CEO Atma Jaya Healthcare Group Edward dan Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk Joseph Edi Lumban Gaol di RS Atma Jaya Pluit, Jakarta Utara, Selasa (18/3/2025).
RS Atma Jaya mengambil langkah strategis untuk mengadopsi IntelliBroń Orion dan IntelliBroń Threat Intel, dua solusi keamanan siber dari ITSEC Asia yang dirancang untuk mendeteksi, menganalisis, dan mengatasi ancaman siber secara real-time.
RS Atma Jaya akan mengimplementasikan IntelliBroń Orion guna memantau potensi ancaman dalam upaya mencegah kebocoran data pasien. Selain itu, IntelliBroń Threat Intel akan digunakan untuk menganalisis pola serangan serta meningkatkan ketahanan sistem digital rumah sakit.
Tak hanya itu, tenaga medis dan staf IT RS Atma Jaya juga akan mendapatkan edukasi dan pelatihan guna meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman siber yang makin kompleks.
“Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan siber di sektor kesehatan,”ujar Joseph Edi Lumban Gaol, dikutip InfoDigital.co,id.
Dengan IntelliBroń dan solusi keamanan siber lainnya, lanjut dia, ITSEC Asia berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap sistem digital rumah sakit guna memastikan layanan kesehatan tetap berjalan dengan aman dan lancar.
Edward menambahkan bawa ITSEC Asia memiliki better solution. ITSEC Asia juga sadar pentingnya perlindungan data pribadi pasien di rumah sakit tidak hanya terkait dengan kewajiban hukum, tetapi juga kepercayaan pasien.
“Pasien harus merasa aman bahwa data pribadinya dikelola dengan sangat hati-hati dan tidak akan disalahgunakan,” ucap Edward.
Menurut dia, pelanggaran terhadap perlindungan data tidak hanya berpotensi merusak reputasi rumah sakit, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian finansial dan hukum yang signifikan.
Direktur Rumah Sakit Atma Jaya Ibu dr Maria Theresia Yulita, SH, MH, MSM, CMC, MARS pun menyambut baik atas kerja sama tersebut. Apalagi, upaya mengutamakan kesehatan serta pelayanan bagi seluruh pasien RS Atma Jaya adalah komitmen utama.
“Adanya kerja sama yang dibangun bersama ITSEC Asia ini diharapkan juga akan terus meningkatkan kepercayaan pasien terhadap layanan kami,” tutur dr Maria.
Standar Keamanan
Presiden Komisaris PT ITSEC Asia Tbk Patrick Rudolf Dannacher juga menyoroti pentingnya kerja sama tersebut dalam meningkatkan standar keamanan di sektor kesehatan.
“Keamanan siber di industri kesehatan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” tutur Patrick.
Dengan makin meningkatnya ancaman digital, kata dia, solusi seperti IntelliBroń Orion dan IntelliBroń Threat Intel akan menjadi fondasi penting bagi rumah sakit dalam menjaga data pasien dan sistem operasional mereka tetap aman.
“Kami bangga dapat mendukung RS Atma Jaya dalam perjalanan transformasi digital ini,” ujarnya.
Kerja sama tersebut makin penting karena keamanan data pasien menjadi perhatian utama di era digital. Apalagi, tahun 2024, Tim Pusat Kontak Siber BSSN menerima 1.814 aduan siber yang berasal dari berbagai sektor dengan total trafik anomali sebanyak 330.527.636 anomali yang terjadi di Indonesia.
Aktivitas anomali trafik ini dapat berdampak pada penurunan performa perangkat dan jaringan, pencurian data sensitif, hingga perusakan reputasi dan penurunan kepercayaan terhadap suatu organisasi. (bdm)