Rasio Utang Rumah Tangga Indonesia Masih Rendah
Studi APIIK dan EY Parthenon
APIIK dan EY Parthenon juga melakukan studi mengenai Ekosistem Pelaporan Kredit Indonesia dalam rangka memberikan pandangan yang komprehensif kepada regulator dan pemangku kepentingan terkait kondisi infrastruktur kredit nasional.
Studi bertujuan untuk memahami kinerja dan dinamika sektor pelaporan kredit di Indonesia, memahami industri pelaporan kredit global khususnya interaksi antara Public Credit Registry (PCR) dan Private Credit Bureau (PCB), serta mengidentifikasi berbagai kesenjangan dan peluang yang berpotensi meningkatkan kapabilitas penilaian kredit.
Hasil studi tersebut pun merekomendasikan Indonesia agar mempertahankan pendekatan sistem ganda (dual system approach) untuk infrastruktur pelaporan kreditnya, di mana PCR dan PCB memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi.
Saat ini, PCR di Indonesia direpresentasikan oleh SLIK OJK, di mana fungsinya sebagai basis data terpusat dari lembaga jasa keuangan (LJK).
Sementara itu, PCB atau Biro Kredit Swasta mengumpulkan data beragam dari nonlembaga jasa keuangan (Non-LJK) untuk menghasilkan laporan terperinci dan skor kredit yang menilai kelayakan kredit dan pola penggunaan kredit.
Kombinasi keduanya diharapkan bisa mencapai tujuan nasional, yakni meningkatkan inklusi keuangan pada kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses perbankan (unbanked).
Selanjutnya, memastikan penilaian risiko yang kuat, menjaga privasi data yang aman, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem pelaporan kredit secara keseluruhan. (bdm)