Potensi Pendanaan OpenAI Diprediksi Lebih US$ 100 Miliar
Jakarta, ID – OpenAI, pengembang kecerdasan buatan (artificial intellinece/AI) asal Amerika Serikat, sedang dalam pembicaraan karena potensi pengumpulan putaran pendanaannya bisa mencapai valuasi lebih dari US$ 100 miliar.
Sementara itu, menurut Thechcrunch, para investor juga bersedia untuk memberikan nilai tinggi untuk mencapai batas yang didambakan oleh manajemen OpenAI, perusahaan pemilik platform ChatGPT dengan pengguna bulanan 180 jutaan.
Jika dimungkinkan, beberapa perusahaan bersedia memfasilitasi kesepakatan di pasar sekunder untuk membayar OpenAI lebih dari US$ 100 miliar. Pasar sekunder adalah pasar bagi investor untuk membeli saham dari investor lain, bukan langsung dari perusahaan (OpenAI).
Kesepakatan yang dinegosiasikan untuk OpenAI, yang punya CEO Sam Alman, juga diprodiksi akan dipimpin Thrive Capital, milik Josh Kushner, menurut laporan Journal. Rumor juga menyebutkan, Microsoft, Nvidia, dan Apple, bersedia sebagai investor.
Jika hal tersebut terelisasi akan menjadi langkah maju bagi OpenAI. Perusahaan ini baru-baru ini ditaksir senilai US$ 86 miliar dalam proyeksi penjualan sekunder dengan berpatokan pada proyeksi harga saham bulan September.
Sementara itu, Still, pedagang sekuritas Rainmaker Securities, melihat potensi investor menawar saham OpenAI dengan harga yang lebih tinggi dari nilai perusahaan, hingga US$ 143 miliar.
Di sisi lain, Caplight, platform pelacakan data sekunder, memperkirakan bahwa perusahaan OpenAI saat ini bernilai lebih dari US$ 111 miliar, berdasarkan aktivitas sekunder dan putaran pembiayaan tradisional sebelumnya.
“Ada banyak investor yang ingin menjadi bagian dari cerita ini dan menjadi investor di perusahaan ini (OpenAI),” ungkap Glen Anderson, pendiri dan mitra pengelola Rainmaker Securities, dikutip Techcrunch, Jumat (30/8/2024) waktu setempat.