Ponsel Huawei akan Kembali No 1 di China dan Masuk 5 Besar Global

Namun, Huawei perlahan pulih dari kerugian dan mengembangkan rantai pasok baru smartphone-nya yang saling terhubung dengan perusahaan-perusahaan China.

Di sisi lain, sistem operasi HarmonyOS buatan dalam negeri China juga telah menetapkan cara baru yang berbeda dari Android, dan mulai diterima pasar, bahkan global. Bahkan, saat ini, telah merangsek mendekati Android dan iOS (Apple).

“Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan tersebut telah mendapatkan kembali momentum di antara konsumen ponsel pintar Tiongkok,” ungkap sumber.

Data Canalys

Menurut Canalys Research, lembaga riset pasar, Huawei pun sudah mampu membukukan 46 juta pengiriman/penjualan smartphone khusus di China sepanjang tahun 2024.

Walaupun belum pulih sepenuhnya, penjualannya sudah mendekati posisi pertama yang masih dipegang oleh Vivo dengan 49,3 juta pengiriman smartphone.

Sebagai perbandingan, Huawei, pembuat teknologi Tiongkok yang sempat nomor satu di negaranya, menjual 33,5 juta smartphone tahun 2023. Karena itu, telah tejadi pertumbuhan tahunan 37% sepanjang 2024 dibandingkan 2023.

Menatap tahun 2025 ini, Huawei pun lebih optimistis dan berpeluang kembali menjadi pemain smartphone nomor 1 di negaranya. Bahkan, perusahaan berpotensi kembali masuk lima besar global.

Hal itu ditunjukkan agresifnya Huawei memproduksi dan memproduksikan jajaran ponsel pintar terbarunya yang siap untuk meluncur tahun 2025.

“Itu diharapkan untuk dijual di Tiongkok dan pasar luar negeri, yang dapat menjadikan perusahaan tersebut sebagai tempat pertama di dalam negeri dan momentum penjualan keseluruhan yang hebat,” ungkap sumber. (bdm)