Pemda Didorong Siapkan Talenta Digital

Jakarta, ID – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengajak dan mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk ikut terlibat dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) berketerampilan digital (talenta digital).
Pemda diharapkan lebih berkontribusi karena talenta digital yang andal menjadi penggerak transformasi digital di daerah. Selama ini, peran besar tersebut dilakukan pemerintah pusat dengan dukungan lembaga pendidikan dan perusahaan teknologi.
Keberadaan SDM yang memiliki kompetensi digital akan mampu mengoptimalkan infrastruktur dan ekosistem digital untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh di Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan, talenta digital menjadi kunci dalam inovasi digital di daerah.
“Tanpa kehadiran manusia yang memiliki kecakapan digital yang memadai, seluruh upaya transformasi tidak akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat maupun pemerintahan,” jelas Bonifasius, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (8/5/2025).
Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan dengan bupati, wakil bupati, dan perwakilan Forkopimda se-Sulawesi Tenggara di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat.
Kemkomdigi juga berkontribusi menyiapkan program khusus untuk membekali para pemimpin dengan pemahaman strategis mengenai tata kelola pemerintahan berbasis elektronik.
Menurut dia, dengan pelatihan digital, setiap pemimpin dapat memahami arti penting arah digitalisasi agar inovasi tidak terhambat di tingkat pengambilan keputusan.
“Kami hadirkan program kepemimpinan digital yang juga dapat menyasar pimpinan daerah seperti bupati, wakil bupati, wali kota, wakil wali kota, hingga kepala dinas,” tuturnya.
Transformasi Digital
Kepala BPSDM pun menekankan perubahan pola pikir dan budaya birokrasi menjadi aspek penting dalam proses transformasi digital di daerah.
Karena itu, selain Program DLA, Kemkomdigi menghadirkan pelatihan Government Transformation Academy (GTA) dalam program Digital Talent Scholarship.
“Itu untuk memastikan proses digitalisasi mengakar dalam tata kelola organisasi dan pelayanan publik,” tegasnya.
Kedua layer Program DLA dan DTS juga dilengkapi dengan upaya pengembangan litrasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).
Layer mencakup literasi digital dasar yang ditujukan kepada masyarakat luas. Program ini bertujuan untuk membangun pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan ruang digital secara bijak dan aman, termasuk dalam aktivitas pendidikan, perdagangan, layanan kesehatan, hingga layanan sosial. (dmm)