Minecraft Education Bisa Jadi Solusi Belajar Coding hingga AI Menyenangkan

Sejumlah siswa bimbingan Yoga berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan pada lomba Minecraft Sustainable Challenge yang digelar oleh SMK Kubang Kerian Malaysia dan diikuti oleh empat negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Juara II diraih oleh Tim ‘Nasi Cokot Isi Kebab’ yang terdiri atas siswa kelas 10 yang beranggotakan lyas Wilian Syahbana, Nailah Syifa Rengganis, dan Taskia Safitri.
Sementara itu, Juara III diraih oleh Tim ‘ROGYFUTION CLUB’ dari kelas 11 yang beranggotakan Muhammad Rasya Islami, Nabila Hanna Rahardjo, dan Khansa Aulia Putri.
Sarana Edukasi Masa Depan
Meski menaungi tingkat pendidikan yang berbeda, kisah Kinderfield Primary Duren Sawit, SMP Labschool Jakarta, dan MAN 9 Jakarta mencerminkan bahwa pendekatan edukasi yang berbasis teknologi bukan hanya sekadar soal memindahkan pelajaran dari papan tulis ke perangkat digital, melainkan mentransformasi cara belajar itu sendiri.
Penerapan Minecraft Education ke dalam kegiatan belajar di sekolah menyentuh tiga hal esensial dalam pendidikan abad-21 ini, yakni kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi, dan kemampuan yang aplikatif.
Di balik keseruan membangun kreasi di Minecraft, terdapat proses penyerapan ilmu dan eksplorasi pengetahuan yang luas.
Mendorong implementasi Minecraft Education sebagai sarana belajar yang inklusif dan aksesibel, inisiatif elevAIte Indonesia pun akan terus membuka kesempatan kolaborasi dengan banyak sekolah di seluruh penjuru negeri untuk memanfaatkan pembelajaran berbasis game ini.
Dengan elevAIte Indonesia, Microsoft berharap bisa membangun generasi muda Indonesia yang melek digital, cakap AI, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Semoga. (dmm)