Media Online Tumbuh Tercepat di Indonesia

Jakarta, ID – Laporan terbaru e-Conomy SEA 2025 dari Google, Temasek, dan Bain & Company menyebut, gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia (RI) hampir US$100 miliar atau US$ 99 miliar tahun 2025, tumbuh 14% dibandingkan 2024. Ekonomi digital RI masih terbesar di Asia Tenggara.

Nilai sektor e-commerce tumbuh lebih dari 14% menjadi US$71 miliar, atau kontributor yang terbesar. Walau begitu, subsktor lain juga tetap berkontribusi dan tumbuh, dengan subkector media online tumbuh tercepat.

“Media online kini muncul sebagai sektor dengan pertumbuhan GMV tercepat di Indonesia, dengan proyeksi peningkatan sebesar 16% menjadi US$9 miliar pada 2025,” ujar Country Director Google Indonesia Veronica Utami, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (14/11/2025).

Subsektor media online mencakup di dalamnya termasuk dikontrobusi dari bisnis periklanan digital, gaming, video-on-demand (VOD), dan music-on-demand.

Sementara itu, gaming menjadi pendorong utama, di mana Indonesia memimpin Asia Tenggara dengan kontribusi sekitar 40% terhadap total unduhan mobile game dan 35% terhadap pendapatan aplikasi game di Kawasan Asia Tenggara.

Subsektor Lain

Selanjutnya, transportasi daring dan layanan pesan antarmakanan juga tetap menjadi kontributor stabil terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, dengan proyeksi peningkatan 13% dari tahun ke tahun hingga mencapai US$10 miliar pada 2025.

Platform pun terus memperluas penawaran melalui berbagai cara, seperti paket berlangganan, peningkatan frekuensi perjalanan, serta iklan dalam aplikasi guna memperkuat profitabilitas.

Kemudian, subsektor perjalanan daring (online travel) diproyeksikan tumbuh 11% mencapai US$9 miliar dalam GMV tahun  2025 ini.

Pertumbuhannya didorong oleh kembalinya volume perjalanan ke tingkat prapandemi Covid-19 serta dukungan kebijakan pemerintah, termasuk perluasan skema visa untuk menarik wisatawan dari negara seperti Tiongkok dan India yang turut mendorong peningkatan dua digit dalam jumlah kedatangan wisatawan pada paruh pertama 2025.

Peluang Keuangan Digital

Seiring dengan perkembangan tersebut, sektor jasa keuangan digital juga kini muncul dan tampil sebagai salah satu pilar utama ekonomi digital di Indonesia.

Terlepas dari tantangan makroekonomi, sektor keuangan digital terus menunjukkan pertumbuhan mengesankan 2 digit tinggi sekaligus menjadi sektor pembayaran digital terbesar dan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Nilai jasa keuangan digital di Indonesia pun diproyeksikan melonjak hingga mencapai US$538 miliar, tumbuh 27% dalam nilai transaksi kotor (gross transaction value/GTV) pada 2025.

Momentum pesat tersebut membuka peluang strategis yang jelas. Hanya saja, meskipun Indonesia memimpin dari sisi kecepatan pertumbuhan, nilai buku pinjaman secara absolut masih berada di bawah negara tetangga seperti Malaysia US$14 miliar dan Thailand US$17 miliar.

Untuk menutup kesenjangan tersebut, platform dapat mengarahkan strategi ke pembiayaan modal kerja bagi usaha mikro dan kecil (micro-SME), dengan menghadirkan akses keuangan langsung bagi mitra pedagang dan pengemudi di titik kebutuhan.

Fokus tersebut juga mulai terlihat di tingkat regional, di mana bank virtual baru di Thailand dan Malaysia telah mengumumkan rencana untuk memprioritaskan segmen yang sama.

Namun, skala keberhasilan ini pada akhirnya bergantung pada faktor kepercayaan. Sebab,  hampir setengah konsumen Indonesia (46%) masih menaruh kepercayaan lebih rendah terhadap pemain keuangan digital dibandingkan bank tradisional.

Karena itu, uoaya membangun hubungan yang mendalam dan berorientasi nilai menjadi kunci bagi pertumbuhan berkelanjutan sektor ini di Asia Tenggara ke depan. (dmm)

Perkembangan Subsektor Ekonomi Digital RI

Sumber: Google, Temasek, dan Bain & Company