Infodigital.co.id

Masyarakat RI Didorong Manfaatkan AI Bertanggung Jawab

Menkomdigi Meutya Hafid. (Dok Kemkomdigi)

Jakarta, ID – Menteri Komunikasi dan Digital RI (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan komitmennya untuk mengawal dan mendorong pengembangan dan pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia (RI) yang inovatif dan bertanggung jawab.

Di tengah antusiasme masyarakat terhadap potensi besar teknologi AI, dia  menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi, perlindungan hak cipta, serta pengawasan yang ketat terhadap penerapan AI.

Karena itu, kita pun patut berbangga melihat dan mengawal anak-anak muda Indonesia yang makin kreatif dalam mengembangkan solusi berbasis AI.

“InsyaAllah, karya-karya inovatif berbasis AI dari Indonesia akan terus bermunculan, meskipun saat ini teknologi inti masih banyak diimpor,” ujar Meutya Hafid di Jakarta, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (8/1/2025).

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang dipimpinnnya pun memandang AI sebagai potensi besar untuk memacu kreativitas dan inovasi di berbagai sektor.

Namun, pengawasan terhadap implementasi teknologi tersebut juga harus dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah pelanggaran, seperti pelanggaran hak cipta atau etika digital lainnya.

“Kita belajar dari pengalaman negara lain, seperti Eropa, yang telah lebih dulu mengembangkan kebijakan untuk mengelola AI. Dari situ, kita bisa mengambil pelajaran berharga untuk merumuskan kebijakan relevan dengan kebutuhan Indonesia,” jelasnya.

Belajar dari Eropa

Saat ini, negar-negara di Kawasan Eropa menjadi salah satu model terbaik dalam pengelolaan teknologi AI, dengan pendekatan yang seimbang antara inovasi dan pengawasan.

Kemkomdigi pun telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Jerman untuk berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan teknologi digital.

“Kemajuan teknologi memberikan ruang kebebasan berekspresi dan kreativitas, tetapi juga tidak boleh mengabaikan perlindungan terhadap kekayaan intelektual dan kepentingan masyarakat luas,” tegas Meutya Hafid.

Sebagai langkah ke depan yang lebih baik, Kemkomdigi pun membuka pintu bagi masyarakat untuk memberikan masukan terkait kebijakan AI di Tanah Air.

Menkomdigi menekankan bahwa pendekatan pengawasan yang diambil akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak.

“Kami sedang meramu kebijakan yang tidak hanya berbasis data dan regulasi, tetapi juga mempertimbangkan rasa dan kepentingan bersama. Kami ingin memastikan bahwa AI membawa manfaat besar bagi Indonesia, sambil tetap melindungi kepentingan masyarakat luas,” tutup Meutya Hafid. (bdm)

Komentar

Iklan