Infodigital.co.id

Literasi dan Akses Digital Dibangun Bersamaan

Wamenkomdigi Nezar Patria (kaos hitam dan pegang mic) di Bali. (Dok Kemkomdigi)

Jakarta, IDKementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyebutkan, arah baru transformasi dan ekosistem digital di Indonesia didukung dengan pembangunan akses infrastruktur dan literasi digital yang dilakukan bersamaan dan seimbang.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan bahwa keseimbangan tiga unsur utama dalam transformasi digital di Tanah Air, yaitu manusia, infrastruktur, dan tata kelola data.

Fokus Kemkomdigi saat ini pada literasi digital yang dilakukan lebih mendalam dan perluasan akses internet cepat agar semua lapisan masyarakat bisa berpartisipasi dalam ekonomi digital.

“Kemajuan teknologi berlangsung sangat cepat. Karena itu, fokus pendidikan dan literasi digital juga harus terus menyesuaikan agar masyarakat mampu beradaptasi dan berdaya,” ujar Nezar, dalam Dialog Komunitas Digital Bali ‘Membangun Koneksi: Komunitas Digital untuk Solusi Masa Depan’ di Denpasar, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (4/11/2025)..

Dia menjelaskan, pendekatan literasi digital saat ini pun diarahkan lebih untuk membentuk kemampuan praktis dan kemandirian teknologi Indonesia.

Karena itu, literasi digital kini lebih banyak berbentuk kegiatan massal, misalnya mengumpulkan ribuan orang dan memberikan ceramah singkat tentang penggunaan internet.

“Sekarang, pendekatan itu diubah karena dianggap sudah cukup pada level dasar. Kita perlu meningkatkan program untuk pendalaman,” tuturnya.

Menurut Wamenkomdigi, peningkatan literasi digital sekarang ditujukan untuk mencetak generasi muda yang mampu menciptakan teknologi, bukan hanya menggunakannya.

“Kita tidak ingin generasi muda hanya menjadi pengguna. Mereka juga perlu memahami bagaimana membuat aplikasi dan mengembangkan teknologi,” tegasnya.

Kemkomdigi pun menyiapkan jalur pendidikan dan pelatihan digital yang lebih terarah melalui program Digital Talent Scholarship. Program ini ini diperluas bekerja sama dengan perusahaan teknologi global agar relevan dengan kebutuhan industri.

“Melalui BPSDM dan Digital Talent Scholarship, kami memberikan beasiswa dalam dan luar negeri. Program ini berikan pelatihan peningkatan kemampuan (upskilling) dan penyesuaian (reskilling),” jelas Wamen Nezar.

Akses Digital

Selain pengembangan manusia, Kemkomdigi baru saja melelang frekuensi 1,4 GHz untuk layanan internet berbasis kabel fiber optik (fixed broadband). Tujuannya menyediakan internet berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.

“Kami berharap, operator yang memenangi lelang dapat menyediakan internet berkecepatan 100 Mbps dengan tarif antara Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per bulan,” ucap Nezar.

Layanan internet tersebut menargetkan 20 juta pengguna baru dalam tiga tahun dan diharapkan membuka ruang belajar, kerja, dan usaha dari rumah dengan koneksi yang lebih stabil.

Kemkomdigi juga memperkuat fondasi digital pemerintah. Integrasi lebih dari 27 ribu aplikasi dan 2.800 ruang server daerah ke dalam Komputasi Awan Pemerintah (Government Cloud) menjadi prioritas untuk efisiensi dan keamanan data publik.

“Kami sedang menyusun aturan mainnya agar lebih aman, termasuk memperhatikan keamanan siber dan tata kelola data, mana yang tertutup, terbatas, maupun terbuka,” terang Nezar.

Ia juga mencontohkan hasil konkret digitalisasi di daerah. Kota Sumedang, Provinsi Jawa Barat, disebutnya berhasil menekan angka stunting secara signifikan.

“Sumedang membuat aplikasi sederhana untuk memantau asupan protein bagi ibu hamil dan balita. Hasilnya, angka stunting turun lima hingga enam persen,” pungkas Wamenkomdigi. (bdm)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan