Infodigital.co.id

Link Net Catat Rugi Bersih Rp1,18 Triliun

Logo Link Net. (Dok Link Net)

Jakarta, ID  PT Link Net Tbk, penyelenggara jaringan tetap dan internet serta multimedia berbasis kabel dengan kode saham LINK bagian dari bisnis Axiata Bhd, mencatat kerugian bersih Rp1,18 triliun tahun 2024.

Kerugian Link Net tersebut membengkak Rp652,31 miliar (122,39%) dibandingkan periode yang sama setahun lalu (year on year/YoY) pada 2023 masih merugi bersih Rp532,98 miliar.

Kinerja keuangan Link Net yang kurang menggemberikan itu terjadi seiring dengan pendapatan usaha yang turun Rp 31,2 miliar (1,22%) menjadi Rp2,52 triliun dari tahun 2023 masih Rp2,55 triliun.

Sementara itu, beban usaha perseroan juga meningkat menjadi Rp1,69 triliun pada 2024 dari setahun lalu masih Rp1,62 triliun. Dampaknya lebih lanjut, pada akhirnya, Link Net pun merugi.

“Sepanjang tahun 2024, Link Net terus mengoptimalkan operasional dan strategi bisnis guna meningkatkan daya saing yang berkelanjutan di industri telekomunikasi Indonesia,” ungkap Corporate Secretary Link Net Rininta Agustina Widya Pratika, dalam laporan kepada Bursa Efek Indonesia, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (11/2/2025).

Sementara itu, sebagai bagian dari strategi jangka panjang, perseroan telah menyelesaikan proses perpindahan sekitar 750.000 pelanggan residensial First Media ke XL Axiata dan telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Independen pada 23 September 2024.

Selain itu, Link Net telah menyelesaikan pemisahan dan pemindahan bisnis ServeCo ke XL Axiata. ServeCo kini beroperasi sebagai layanan fixed broadband XL Axiata untuk pelanggan residensial.

Perusahaan juga mencatat perkembangan signifikan dalam kerja sama strategis. Link Net telah memperpanjang kontrak build-to-suit (B2S) dengan XL Axiata, meningkatkan jumlah homes passed yang dikelola dari 1 juta menjadi 3 juta pada Desember 2024.

Inovasi Bisnis

Seiring dengan itu, Link Net terus memperluas inovasi digital melalui kemitraan strategis.

Link Net bekerja sama dengan PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE), anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk/Surge (WIFI), untuk mengembangkan solusi information, communication, and technology (ICT) yang mendukung akselerasi transformasi digital nasional.

Link Net juga memperkuat infrastruktur digital melalui FiberCo, yang telah mencapai total 4 juta homes passed tahun 2024. Ekspansi ini memperluas akses layanan broadband berkualitas dan meningkatkan pengalaman pelanggan dengan jaringan lebih stabil dan kecepatan lebih baik.

Selain itu, langkah tersebut mendukung pertumbuhan industri telekomunikasi nasional dengan menghadirkan lebih banyak pilihan bagi pelanggan dan memperkuat ekosistem digital secara keseluruhan.

FiberCo terus memperluas jangkauan layanan dengan menambah 10  mitra/klien penyedia layanan internet (ISP) baru sepanjang tahun. Komitmen ini makin diperkuat melalui kemitraan strategis dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tingkat nasional dan provinsi.

Dalam upaya diversifikasi bisnis, Link Net juga memperkuat layanan Enterprise Connectivity (EntCo) dengan, menawarkan solusi TIK end-to-end yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang semakin kompleks.

Selain itu, transformasi bisnis MediaCo juga dilakukan dengan mengubah model bisnis dari B2C menjadi B2B, menghadirkan solusi media end-to-end yang lebih terintegrasi bagi mitra bisnis.

Pada perdagangan Senin (10/2/2025), saham LINK menguat Rp40 (1,85%) ke posisi Rp2.200, dengan harga pembukaan Rp2.160 yang juga menjadi teredahnya dan level tertinggi Rp2.220. (bdm)

Komentar

Iklan