Bagikan:

Jakarta, ID – Di era dunia serba digital yang dinamis, penipuan terus merajalela, termasuk melalui modus pengiriman link seperti lembaga aslinya, atau phishing guna mencari keuntungan finansial.

Phishing bisa diartikan merupakan upaya penjahat siber untuk mencuri data pribadi dengan mengirimkan tautan dan identitas palsu, atau menyamar sebagai institusi yang sah.

Aksi mereka lalukan untuk mencuri data terkait keuangan guna menangguk keuntungan, mulai dari kata sandi, nomor kartu kredit, detail rekening bank, dan informasi rahasia lain dari individu maupun perusahaan.

“Ancaman dapat datang dari mana saja, tetapi kita dapat melindungi diri dengan kewaspadaan dan solusi keamanan andal yang terpasang di perangkat,” ujar General Manager untuk Asia Tenggara dan Asia Emerging Countries di Kaspersky Yeo Siang Tiong, dikutip InfoDigital.co.id, Minggu (20/10/2024).

Berikut skenario dan modus e-mail phishing yang paling umum.

1. Anda masuk ke e-mail dan menemukan peringatan dari lembaga yang sah di kotak masuk. Saat mengeklik tautan di e-mail, Anda akan dibawa ke halaman web yang tampak seperti halaman asli di situs web lembaga tersebut.

2. Ini adalah isunya, situs ini sebenarnya dirancang untuk mencuri informasi Anda. Peringatan akan memberi tahu bahwa ada masalah dengan akun dan kemudian meminta Anda untuk mengonfirmasi nama pengguna dan kata sandi.

3. Setelah memasukkan kredensial di halaman yang tampak asli, Anda diarahkan ke situs web lembaga yang sebenarnya untuk memasukkan informasi yang kedua kalinya.

Dengan mengarahkan seolah ke lembaga yang sah, Anda tidak segera menyadari bahwa informasi Anda telah dicuri.

Sementara itu, salah satu alasan mengapa e-mail phishing begitu berbahaya, dan sayangnya sering berhasil, karena pesan melalui e-mail tersebut dibuat agar tampak sah dan seperti aslinya.

Secara umum, fitur-fitur berikut ini paling sering ditemukan pada e-mail phishing.

1. Lampiran atau tautan

2. Kesalahan ejaan

3. Tata bahasa yang buruk

4. Grafik yang tidak profesional

5. Urgensi yang tidak perlu untuk segera memverifikasi alamat email atau informasi pribadi lainnya

6. Sapaan umum seperti ‘Pelanggan yang Terhormat’ alih-alih nama Anda.

Lalu, para ahli Kaspersky menyarankan pengguna daring menerapkan hal berikut.

1. Selalu andalkan common sense sebelum menyerahkan informasi sensitif. Saat Anda mendapat peringatan dari bank atau lembaga besar lainnya, jangan pernah mengeklik tautan di e-mail.