Bagikan:

Jakarta, IDInstagram, platform dari Meta Group yang dikendalikan oleh Mark Zukerberg, akan menguji coba fitur ‘Sextortion’ guna melindungi para remaja dan anak-anak dari eksploitasi dan  pelecehan seksual di dunia maya.

“Fitur baru tersebut diharapkan membawa beberapa (setidaknya sedikit) harapan bahwa platform bisa menjadi sedikit lebih aman bagi anak dan remaja,” ungkap sumber, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (19/10/2024).

Menurut platform engadget, Meta mengumumkan peluncuran fitur baru tersebut untuk melindungi pengguna dari penyalahgunaan gambar intim dan pemerasan seksual,  termasuk diperas secara digital di bawah ancaman berbagi media intim.

Salah satu pembaruan paling signifikan adalah perlindungan ketelanjangan hadir di pesan pribadi.

Meta pertama kali mengonfirmasi sedang membangun teknologi ini sebenarnya pada 2022, dan secara otomatis akan mengaktifkan alat tersebut untuk pengguna di bawah 18 tahun.

Setelah diaktifkan, alat pembelajaran mesin (machine learning) akan mendeteksi dan mengaburkan gambar yang diduga mengandung ketelanjangan bagi penerimanya.

Analisis pun akan terjadi pada perangkat pengguna, sehingga pesan harus tetap terenkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end) tanpa Meta dapat mengaksesnya.

Namun, pengguna akan memiliki opsi untuk melihat gambar tersebut bersama dengan pesan pop-up dari Meta yang menyatakan tidak perlu merasa tertekan untuk meresponsnya.

Bersama dengan itu, pengguna juga akan menerima tombol tips keselamatan dan opsi untuk memblokir pengirimnya.

Peringatan

Fitur baru dari Meta, yang segera mulai diuji itu, juga akan mendeteksi jika seseorang mengirimkan gambar telanjang dan memperingatkan mereka untuk ‘berhati-hati saat berbagi foto sensitif’ sambil menguraikan potensi risikonya.

Selain itu, Meta akan mengingatkan pengguna bahwa mereka dapat menghapus pesan sebelum ada yang melihatnya.