Infodigital.co.id

Indonesia Fokus Bangun Jaringan 5G di Perkotaan

Telkomsel hadirkan BTS 5G di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Dok Telkomsel)

Jakarta, IDIndonesia terus membangun jaringan dan layanan telekomunikasi seluler generasi kelima (5G) guna meningkatkan kecepatan internet di Tanah Air. Pembangunan jaringan 5G dilakukan oleh operator seluler dengan fokus di wilayah perkotaan dan Telkomsel yang terdepan.

Meskipun jaringan seluler Indonesia telah mencapai kemajuan substansial dalam kinerja dan ketersediaan 4G yang menjangkau sekitar 90% wilayah, pengembangan teknologi 5G tetap dilakukan lebih bertahap dan strategis.

Analis Industri di Ookla Research Affandy Johan menyampaikan, data dari paruh pertama tahun 2023 hingga paruh pertama tahun 2025 menggambarkan tren tersebut.

Dampaknya, terjadi disparitas yang signifikan dalam ketersediaan 5G di wilayah Nusantara.

“Ketersediaan secara keseluruhan masih rendah di semua wilayah, mencerminkan pendekatan penerapan yang sangat terarah (dan fokus di perkotaan),” ujar Affandy, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (15/10/2025).

Data pun menunjukkan bahwa Bali dan Nusa Tenggara sebagai outlier yang jelas dam terdepan, dengan ketersediaan 5G melonjak dari 4,4% pada paruh pertama 2024 menjadi 17% pada paruh pertama 2025.

Peningkatan pesat tersebut juga mencerminkan peluncuran yang terkonsentrasi di area pariwisata dan bisnis utama, selain lebih fokus di wilayah perkotaan.

Sebaliknya, pulau-pulau besar seperti Jawa dan Sumatra menunjukkan pertumbuhan jaringan 5G yang lebih moderat, dengan Jawa mencapai 6,5% dan Sumatra sebesar 4,8%.

Sementara itu, ketersediaan layanan 5G di wilayah seperti Kalimantan, Maluku &dan Maluku Utara, serta Papua & Nugini Barat masih berada di angka satu digit rendah.

“Ini menegaskan bahwa penerapannya belum meluas ke banyak wilayah di negara ini,” imbuhnya.

Tantangan 5G

Sementara itu, dia juga menyampaikan, tantangan utama bagi pengembangan jaringan 5G di Indonesia yang tersebar luas adalah terbatasnya spektrum pita tengah, yang sangat penting untuk performa 5G yang kuat.

Pemanfaatan spektrum 5G saat ini terbatas pada pita 1,8 GHz, 2,1 GHz, dan 2,3 GHz. Tantangan ini diperparah oleh tingginya biaya Pembangunan infrastruktur 5G baru dan kekuatan jaringan 4G yang sudah ada.

“Akibatnya, operator telah mengadopsi penerapan strategis dan bertahap yang berfokus pada wilayah perkotaan dengan populasi tinggi dan permintaan yang terbukti,” tutur Affandy.

Operator-operator seluler besar di Indonesia masing-masing pun telah mengambil pendekatan yang terarah dalam pengembangan jaringan dan layanan 5G.

Telkomsel, misalnya, telah membangun kehadiran terdepan dengan membangun lebih dari 2.100 lokasi 5G di 56 kota, dengan fokus pada pusat-pusat perkotaan dan industri utama.

Demikian pula, Indosat Ooredoo Hutchison telah memperluas layanan 5G-nya ke lebih banyak kota, memanfaatkan berbagi jaringan untuk mempercepat penerapan.

Strategi kolektif yang berfokus pada perkotaan memposisikan teknologi 5G untuk pertumbuhan di masa depan seiring dengan makin banyaknya spektrum yang tersedia dan meningkatnya permintaan konsumen.

Kesimpulannya, sektor telekomunikasi Indonesia sedang berada di jalur transformasi yang signifikan dengan jaringan 45/LTE sudah merata dan pengembangan jaringan 5G telah dimulai.

Di tengah konsolidasi pasar yang sedang berlangsung ditambah dengan intervensi strategis pemerintah (Kemkomdigi) dan pendekatan pragmatis terhadap penyebaran infrastruktur, Indonesia sedang mempersiapkan masa depan digital yang lebih tangguh dan inklusif.

“Kami akan terus memantau perkembangan jaringan seluler di Indonesia dan negara-negara tetangganya,” pungkas Affandy.

Sebaran Jaringan 5G di Indonesia

No Wilayah Indonesia Persentase (%)
1. Bali dan Nusa Tenggara 17
2. Jawa 6,5
3. Sulawesi 4,8
4. Sumatra 3,3
5. Maluku dan Maluku Utara 1,6%
6. Kalimantan 1,6%
7. Papua 1,6%

Sumber: Ookla, Kuartal II-2025

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan