Indonesia Bisa Jadi Silicon Valley Asia Tenggara

Jakarta, ID – Indonesia disebut siap dan berpotensi punya Silicon Valley baru berikutnya di Kawasan Asia Tenggara (Asean). Indonesia diyakini punya potensi untuk mewujudkannya.
Silicon Valley merupakan wilayah di selatan Teluk San Francisco, California, Amerika Serikat yang merupakan ‘rumah’ bagi banyak perusahaan startup dan perusahaan teknologi global. Apple, Facebook, dan Google termasuk yang paling terkemuka yang ada di sana.
Silicon Valley juga merupakan lokasi berbagai institusi yang berfokus pada teknologi, terutama Universitas Stanford di Palo Alto. Museum Sejarah Komputer dan Pusat Penelitian Ames NASA berada di Mountain View serta Museum Inovasi Teknologi berada di San Jose.
Jika pun tidak mirip Silicon Valley, Pemerintah Indonesia bertekad bisa menjadi pusat inovasi teknologi digital di Asia Tenggara dengan membangun ekosistem yang berdaulat, inklusif, dan berbasis kearifan lokal.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Sekjen Kemkomdigi) Ismail mengatakan, pusat inovasi Indonesia nantinya tidak meniru persis model Silicon Valley. Tetapi, Indonesia akan mengembangkan model yang berbeda, selaras dengan kearifan lokal.
Hal tersebut sesuai dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Digital 2045.
“Ambisi menjadi Silicon Valley Asia Tenggara bukanlah untuk meniru, melainkan membangun model Indonesia yang unik dengan inovasi-inovasi yang inklusif, berlandaskan kearifan lokal, dan berorientasi pada nilai,” ujar Ismail, dalam acara ‘digitalCIO Indonesia: Menjadikan Indonesia Silicon Valley Asia Tenggara’ di Jakarta Selatan, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (16/7/2025).
Dalam Visi Indonesia Digital 2045, pemerintah tidak hanya mendorong transformasi digital sebagai sarana modernisasi layanan publik, tapi juga menjadikannya misi strategis nasional untuk menciptakan kedaulatan teknologi, daya saing SDM, dan ketahanan sosial berbasis inovasi digital.
“Indonesia siap tampil sebagai pusat inovasi teknologi di Asia Tenggara. Karena Indonesia sudah siap. Misi ini sepenuhnya sejalan dengan visi nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” tandas Ismail.
Ekosistem Digital
Karena itu, lanjut Ismail, Pemerintah Indonesia memberikan perhatian kepada terwujudnya ekosistem digital nasional, yakni dengan pengembangan infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital sebagai empat pilar utama yang menjadi landasan strategi digital nasional.
Keempat pilar tersebut diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta persaingan teknologi global.
Ismail juga menyoroti keberhasilan berbagai startup lokal, di antaranya Xendit, Ruangguru, Kata.ai, dan KampungDigital, yang telah mentransformasi kehidupan masyarakat di berbagai daerah.
“Mereka telah mengubah lanskap digital, bukan hanya demi produktivitas, tetapi juga pendidikan, martabat, dan ketahanan sosial,” jelasnya.
Kemkomdigi pun terus mendorong regulasi yang adaptif, pengembangan talenta digital yang inklusif, penguatan keamanan siber, dan tata kelola teknologi AI yang etis.
Melalui kolaborasi lintas sektor, Indonesia bertekad menjadikan transformasi digital sebagai lokomotif ekonomi menuju Indonesia Emas 2045 dan mewujudkan Indonesia yang bukan hanya sebagai pengguna teknologi, tapi juga produsen inovasi global. (bdm)