HP dan Markoding Buka 3 Pusat Literasi Digital di Nusa Tenggara
Jakarta, ID – HP dan Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa) berupaya memperkuat literasi digital di Nusa Tenggara Barat dan Timur dengan membuka tiga pusat pembelajaran digital di Kupang (NTT) serta Lombok dan Bima (NTB).
Fasilitas yang dikelola oleh Markoding bersama HP itu dibuka untuk meningkatkan keterampilan dasar teknologi dan kecerdasan artifisial (AI) bagi perempuan serta anak muda di Tengah keterbatasan akses teknologi.
Presiden Direktur HP Indonesia Juliana Cen mengatakan, keterampilan digital menjadi modal penting bagi masyarakat untuk bersaing di masa depan, termasuk Indonesia.
“Penting bagi seluruh komunitas merasakan kemajuan digital, dan kami berharap inisiatif ini mendukung lebih banyak perempuan dan anak muda untuk membangun kapabilitas yang mereka butuhkan,” ujar Juliana Cen, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (4/12/2025).
Langkah HP dan Markoding itu dilakukan di tengah ketimpangan akses digital di Tanah Air masih menjadi tantangan Tingkat nasional, terutama di luar kota besar.
Kajian menunjukkan, hanya 1 dari 5 perempuan Indonesia yang telah memiliki akses internet. Sementara itu, 80% anak di perdesaan belum memiliki akses komputer.
Di sisi lain, seperempat anak muda Indonesia tercatat sebagai Not in Education, Employment, or Training (NEET), sehingga kebutuhan peningkatan keterampilan digital berbasis komunitas makin mendesak.
Melalui Markoding Digital Hub, peserta pelatihan di tiga wilayah itu pun dapat mengakses internet gratis, perangkat digital, serta pelatihan yang mencakup penggunaan perangkat, keamanan internet, literasi keuangan digital, hingga keterampilan kerja seperti pengembangan web, pemasaran digital, dan pengenalan AI.
Fasilitas tersebut juga dirancang menjadi ruang kolaborasi bagi sekolah, UMKM, dan organisasi lokal untuk mengembangkan kegiatan berbasis teknologi.
Pembangunan tiga hub tersebut didukung melalui program HP Digital Equity Accelerator (DEA) 2025, inisiatif global yang mendanai dan memperkuat kapasitas organisasi nirlaba dalam meningkatkan kesempatan digital bagi kelompok prasejahtera.
Sejak tahun 2022, program tersebut telah menjangkau lebih dari 9 juta penerima manfaat di sembilan negara, termasuk Indonesia.
Sarana Akses Digital
Founder & CEO Markoding Amanda Simandjuntak menjelaska, tiga fasilitas literasi digital itu merupakan langkah strategis untuk memperluas akses digital bagi kelompok yang belum terlayani.
“Digital Hub di Indonesia Timur memungkinkan kami memberdayakan lebih banyak perempuan dan anak muda melalui pembelajaran berbasis komunitas,” katanya.
Setiap hub pun dibekali fasilitas 63 laptop, perangkat konferensi, mesin printer, dan headset untuk mendukung kegiatan pembelajaran/literasi digital.
Pemerintah Kabupaten Bima, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Bima Fatahullah, juga mengapresiasi pendirian fasilitas tersebut yang dinilai sejalan dengan percepatan transformasi pendidikan di daerah.
Dengan target menyasar 1.000 perempuan dan anak, fasilitas baru itu diharapkan memperkuat kesiapan digital masyarakat Indonesia Timur serta mendorong partisipasi ekonomi yang lebih inklusif.
Karena itu, lokakarya dan program pelatihan juga akan digelar sepanjang tahun dan diumumkan melalui kanal resmi Markoding. (bdm)




