DeepSeek Ubah Perkembangan AI Indonesia

Jakarta, ID – Kehadiran DeepSeek, model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) murah dan cemerlang buatan Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Co Ltd asal China, diyakini akan mempengaruhi lanskap pengembangan dan pemanfaatan AI di dunia, termasuk Indonesia.
Sebagai gambaran, model AI DeepSeek merupakan karya Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Co Ltd yang telah didirikan oleh Liang Wenfeng tahun 2023, seorang pebisnis dan profesional dalam dunia AI.
Namun, karya model AI-nya baru ‘meledak’ setelah versi terkininya, DeepSeek-V3, diluncurkan bagi pengguna global pada 10 Januari 2025 dan langsung mengguncang dunia.
Sementara itu, teknologi AI sebenarnya telah berkembang pesat di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir sebelum kedatangan DeepSeek. Teknologi AI sudah menjadi alat bantu penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan manusia serta mendukung pertumbuhan banyak bisnis.
Hal itu makin relevan dengan kemunculan DeepSeek, sebuah perusahaan perangkat lunak AI yang menawarkan model bahasa besar (LLM) berbasis sistem terbuka untuk pengembangan lebih lanjut (open-source). Karean itu, DeepSeek pun dipastikan akan mengubah teknologi AI di Tanah Air.
Hal itu merupakan kesimpulan dari diskusi yang diadakan East Ventures, perusahaan modal ventura yan menjadi pionir investor startup di Indonesiaa dan Asia Tenggara, yang mengangkat tajuk How DeepSeek changes opportunities in Indonesia’s AI landscape.
Diskusi menghadirkan pembicara Willson Cuaca (Co-Founder dan Managing Partner East Ventures), Andrian Kurniady (CTO in Residence East Ventures), Hokiman Kurniawan (Co-founder and CEO Meeting.ai), dan Alvin Francis Tamie (CTO Ruangguru).
Beberapa Alasan
Adrian menyampaikan beberapa alasan, kenapa kehadiran DeepSeek langsung mengubah lanskap pengembangan dan pemanfaatan AI di Indonesia.
Dibandingkan model AI lain, lanjut dia, sebetulnya DeepSeek menggunakan teknik sudah lama. Namun, ada beberapa hal yang membuat DeepSeek lebih spesial dibandingkan model AI lain, di antaranya ChatGPT, Gemini, dan lainnya.
Adrian menjelaskan, teknik yang digunakan DeepSeek bukan sesuatu yang baru, DeepSeek menggunakan teknik reinforcement learning dan mixture of experts yang sudah ada sejak 10 tahun lalu.
“Tapi yang membuatnya spesial adalah dari sisi performance, DeepSeek bisa menandingi OpenAI, atau bahkan lebih canggih,” ujar Adrian, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (8/2/2025).
Kedua, DeepSeek jauh lebih murah dari sisi biaya pembuatan dan pengembangannya. Ketiga, DeepSeek tergolong dalam aplikasi/sofware open-source dan memungkinkan diunduh di komputer pengguna secara gratis.
Dengan banyaknya kelebihan yang ditawarkannya itu, DeepSek membuka peluang bagi lebih banyak startup untuk mengadopsi teknologi AI dan menurunkan biaya pengembangannya lebih lanjut secara signifikan.
Jika biaya pengembangan teknologi AI menurun, Indonesia seharusnya dapat mengidentifikasi masalah lokal dan memanfaatkan teknologi yang terjangkau untuk menyelesaikan masalah lokal tersebut.
“Pendekatan ini menawarkan peluang yang jauh lebih besar bagi startup untuk terus berkembang,” tambah Willson.
Potensi DeepSeek ke depannya pun sangat besar. DeepSeek bisa membantu mengatasi masalah di berbagai jenis industri startup di Indonesia, khususnya yang memanfaatkan AI di dalam produknya. (bdm)