Cara Lindungi Serangan Siber di Ponsel

Daftar isi:
Jakarta, ID – Kaspersky, perusahaan konsultan dan penyedia solusi sekuriti siber asal Rusia, mengingatkan para pengguna ponsel perlu melindungi diri agar terhindar dari serangan siber yang bisa merugikan secara keuangan.
Sebab, Kaspersky telah menerbitkan laporan evolusi ancaman teknologi informasi (TI) pada kuartal I-2025 dengan tema Statistik Seluler. Intinya, serangan siber yang menyasar ponsel bersistem operasi Android terus naik.
Data menyebutkan, ancaman yang diblokir pada perangkat seluler mencapai lebih dari 12 juta pengguna ponsel pintar pada kuartal I tahun ini, naik 3,2 juta (36%) dibandingkan 8,8 juta pada kurtal sebelumnya.
“Solusi perlindungan seluler yang kuat, ditambah dengan peningkatan literasi digital pengguna, sangat penting untuk melindungi dari risiko yang meningkat ini,” ujar Anton Kivva Team Lead Analis Malware di Kaspersky, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (7/6/2025).
Pertumbuhan serangan siber tersebut sebabkan beberapa faktor. Satu di antaranya, trojan perbankan Mamont yang makin aktif beberapa bulan terakhir.
Ada trojan yang menyamar sebagai perangkat lunak yang sah/palsu untuk mencuri kredensial perbankan, pesan teks, dan data pribadi para pengguna ponsel.
Aplikasi penipuan uang palsu lainnya juga tetap aktif. Aktivitas ancaman seluler lainnya yang marak selama beberapa bulan terakhir adalah backdoor Triada, yang ditemukan pada ponsel pintar palsu bermerek populer.
Malware tersebut juga kemungkinan dipasang oleh para penyerang di beberapa titik setelah ponsel pintar meninggalkan pabrik dan sebelum mencapai konsumen.
Cara Lindungi Serangan Siber di Ponsel
Untuk melindungi diri dari ancaman siber pada perangkat seluler, Kaspersky pun menyarankan beberapa tindakan.
1. Unduh aplikasi resmi
Unduh aplikasi hanya dari toko aplikasi resmi untuk ponsel pintar, seperti Apple App Store dan Google Play. Tetapi perlu diingat bahwa mengunduh aplikasi dari toko resmi pun tidak selalu bebas risiko.
Kaspersky baru-baru ini menemukan SparkCat, malware pencuri tangkapan layar pertama yang berhasil melewati keamanan App Store. Malware juga ditemukan di Google Play.
Total ada 20 aplikasi yang terinfeksi di kedua platform tersebut, membuktikan bahwa took aplikasi resmi tidak 100% aman.
2. Periksa ulasan aplikasi
Agar tetap aman, Anda sebaiknya selalu memeriksa ulasan aplikasi gun amengetahui kesehatannya. Gunakan hanya tautan dari situs web resmi, dan instal perangkat lunak keamanan yang andal.
Satu di antaranya Kaspersky Premium, yang dapat mendeteksi dan memblokir aktivitas berbahaya jika suatu aplikasi ternyata palsu, atau bisa memilih yang lain.
3. Periksa aplikasi di ponsel
Periksa izin aplikasi yang Anda gunakan di ponsel. Pikirkan juga baik-baik sebelum mengizinkan aplikasi baru diinstal, terutama jika menyangkut izin berisiko tinggi seperti Layanan Aksesibilitas.
4. Selalu perbarui sistem operasi
Perbarui sistem operasi dan aplikasi penting saat pembaruan tersedia. Banyak masalah keamanan dapat diatasi dengan menginstal versi perangkat lunak yang diperbarui. (bdm)