Infodigital.co.id

Bukalapak Klaim Bisnis Produk Fisik Kurang dari 3%

Direktur Utama Bukalapak Willix Halim. (Dok Bukapalak)

Jakarta, IDPT Bukalapak.com Tbk, perusahaan platform teknologi dan marketplace yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BUKA, mengklaim bahwa lini bisnis penjualan produk fisik di lapaknya sudah kurang dari 3%.

Karena itu, manjamen Bukalapak pun pada akhirnya memutuskan untuk menutupnya. Selanjutnya, perseroan hanya akan focus menjual produk virtual mulai Jumat (10/2/2025), pukul 00.00 WIB mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk Willix Halim menjawab pertanyaan dari PT Bursa Efek Indonesia terkait rencana penutupan lini bisnis penjualan produk fisik dan beralih 100% ke produk virtual.

“Penghentian layanan operasional produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak hanya memiliki kontribusi kurang dari 3% dari seluruh pendapatan perseroan pada laporan keuangan per 30 September 2024,” ungkap Willix, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (16/1/2025).

Karena itu, menurut dia, rencana penghentian layanan operasional produk fisfik tidak akan memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha dan kondisi keuangan Bukalapak ke depan.

Willix juga mengaku bahwa Bukalapak terpaksa akan menghentikan layanan operasional produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak yang dimiliki perseroan.

Sebab, meskipun Bukalapak telah melakukan berbagai upaya terbaik, namun lini bisnis produk fisik terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir.

Karena itu, rencana penutupan layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak pun tidak akan memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan. Bahkan, penutupan akan lebih berdampak efisiensi operasional.

Di lain sisi, biaya operasional untuk lini bisnis tersebut terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. “Itu diakibatkan oleh perubahan dinamika pasar dan tantangan industri,” imbuhnya.

Seiring dengan itu, perseroan pun menilai bahwa pengembangan produk virtual telah berjalan dengan baik dalam beberapa tahun terakhir, sehingga akan lebih dikembangkan.

Hal tersebut terlihat dari dampak positif yang diberikan segmen ini pada posisi keuangan perseroan, yang pada akhirnya akan dapat memberikan potensi keuntungan kepada para pemangku kepentingan di masa depan.

Potensi PHK

Willix juga mengakui, ada potensi dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari dampak pengakhiran layanan operasional produk fisik di aplikasi dan situs web Bukalapak.

“Perseroan berkomitmen untuk memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak (PHK) sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tutur Willix.

Selan itu, karyawan yang tidak terdampak PHK dan selama ini berkiprah di penjualan produk fisik akan dialokasikan ke bagian lain sesuai dengan kebutuhan dari ekosistem Bukalapak.

Di Tengah kabar penutupan perdagangan produk fisiknya, pada perdagangan Rabu (15/1/2025), saham BUKA justru menguat Rp6 (5,13%) ke level Rp123. Sahamnya dibuka dan di level terendah Rp117 dan tertinggi Rp127. (bdm)

Komentar

Iklan