Infodigital.co.id

Bintang Toedjoe Dinilai Majukan Produk Herbal Berkelas Global

Fanny Kurniati dan Dr Kim Sungchol. (Dok Bintang Toedjoe-Kable Farma)

Jakarta, ID – World Health Organization (WHO) mengapresiasi Bintang Toedjoe, anak PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), yang telah menunjukkan komitmennya dalam pengembangan produk obat herbal modern berkelas global.

Melalui semangat ‘From Nature to Science’, Bintang Toedjoe menghadirkan inovasi produk herbal, antara lain Bejo Jahe Merah dan Komix Herbal, sebagai wujud kearifan lokal yang kini diakui dunia.

Hal itu disampaikan oleh Kepala WHO–IRCH Dr Kim Sungchol yang didampingi Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) saat berkunjung ke pabrik Bintang Toedjoe di bilangan Cikarang, Jawa Barat, baru-baru ini.

Dr Kim Sungchol mengatakan, WHO–IRCH berperan sebagai platform global untuk memperkuat kolaborasi dan konvergensi regulasi di bidang obat herbal global.

“Kami sangat mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dan komitmen industrinya, khususnya PT Bintang Toedjoe, dalam memajukan produk obat herbal yang berkualitas tinggi,” tutur Dr Kim Sungchol, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (21/10/2025).

Hal itu pun menjadi bukti dari komitmen Bintang Toedjoe untuk meningkatkan kontribusi dalam pengembangan obat berbahan alam di Indonesia.

“Kehormatan bagi kami dapat menerima kunjungan WHO–IRCH dan BPOM,” tutur Presiden Direktur Bintang Toedjoe Fanny Kurniati.

Pengakuan itu disebutnya menjadi bukti nyata atas komitmen  Bintang Toedjoe untuk tetap konsisten dalam menjaga standar tertinggi dalam regulasi, mutu, dan inovasi berkelanjutan demi kemajuan industri obat herbal nasional.

“Kunjungan ini juga menjadi bagian penting dari komitmen kita bersama untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam pengembangan dan standarisasi obat bahan alam yang berbasis riset ilmiah,” imbuh Presiden Direktur Kalbe Farma Irawati Setiady.

Standar Internasional

Sebagai bagian dari Kalbe Group, lanjut Irawati, Bintang Toedjoe senantiasa berkomitmen untuk menjalankan praktik produksi yang memenuhi standar nasional dan internasional.

“Seluruh fasilitas kami telah tersertifikasi CPOBAB (Cara Pembuatan Obat Bahan Alam yang Baik), ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Irawati menyampaikan bahwa pihaknya percaya bahwa sinergi antara pemerintah, industri, lembaga penelitian, akademisi dan organisasi internasional seperti WHO menjadi kunci untuk membangun masa depan kesehatan yang lebih baik.

Kedua Lembaga tersebut memberikan perhatian terhadap penerapan Good Manufacturing Practice for Herbal Medicine (GMP) atau CPOBAB atau CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) yang menjadi fondasi utama dalam setiap proses produksi.

Apresiasi BPOM 

Apa yang dilakukan Bintang Toedjoe juga mendapat dukungan penuh dari BPOM RI, melalui Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM Apt Mohamad Kashuri, SSi, MFarm.

“Kami menyampaikan apresiasi yang tulus kepada PT Bintang Toedjoe atas terobosan dalam membangun ekosistem jahe merah yang komprehensif, menampilkan komoditas herbal asli Indonesia,” ucap Kashuri.

Inisiatif Bintang Toejoe memproduksi obat herbal dengan melibatkan kolaborasi aktif antara petani, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan instansi pemerintah.

“Perusahaan telah berhasil melakukan pengembangan inovatif produk berbasis jahe merah yang kini telah dipasarkan secara global,” katanya.

Sementara itu, peran WHO–IRCH, sebagai wadah kerja sama internasional, disebutnya untuk memperkuat kapasitas otoritas regulatori nasional di bidang obat herbal. (dmm)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan