Babak Belur, Smartfren Rugi Rp1,28 Triliun

Jakarta, ID – PT Smartfren Telecom Tbk, emiten penyedia layanan telekomunikasi seluler dari Grup Sinar Mas dengan kode saham (FREN), mencatat rugi bersih Rp1,28 triliun pada 2024.
Tentu saja, jumlah kerugian Smartfren tersebut membengkak sangat signifikan mencapai Rp1,2 triliun dibandingkan perioe sama tahun 2023 (year on year/YoY) ‘hanya’ merugi Rp86,86 miliar.
Lebih jauh lagi, rugi bersih Smartfren yang membengkak hingga Rp1,2 triliun itu dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan pendapatan usaha yang turun dan total beban usaha yang membengkak.
Kesimpulan itu dirangkum dari laporan keuangan tahun 2024 audit yang dilaporkan oleh Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (11/2/2025) .
Smartfren membukukan pendapatan usaha Rp11,41 triliun pada 2024, turun Rp235,98 miliar (2,02%) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya masih Rp11,65 triliun.
Sementara itu, total beban usaha juga membengkak jadi Rp11,72 triliun atau bertambah Rp617,06 miliar (5,55%) dibandingkan setahun yang lalu masih Rp11,11 triliun. Beban usaha sudah di atas pendapatan usaha.
Dampaknya, Smartfren pun langsung membukukan rugi usaha menjadi Rp309,34 miliar, turun drastis Rp853,05 miliar (156,89%) dari periode yang sama tahun sebelumnya masih laba usaha Rp543,70 miliar.
Beratnya Beban Usaha
Hal yang melonjak signifikan dan sangat membebani keuangan Smartfren adalah beban usaha, terutama pada beban penyusutan dan amortisasi operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi, serta penjualan dan biaya pemasaran.
Beban penyusutan dan amortisasi operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Smartfren mencapai Rp 4,3 triliun pada 2024 dari setahun lalu masih Rp 3,92 triliun.
Selanjutnya, beban penjualan dan pemasaran perseroan juga membengkak signifikan dari setahun lalu masih Rp 1,48 triliun menjadi Rp 1,60 triliun pada 2024.
Selain itu, Samrtfren harus membayar gaji dan tunjangan ke karyawan Rp 718,36 miliar serta mengeluarkan biaya umum dan adminitrasi untuk operasional perusahaan senilai Rp224,87 miliar sepanjang 2024.
Pada perdagangan Senin (10/2/2025), saham FREN ditransaksikan flat Rp23, dengan harga pembukaan pada level Rp24 yang juga menjadi level tertingginya. (dmm)