Apple Raih Pendapatan Kuartalan US$95,4 Miliar

Oleh redaksi - Mei 2, 2025, 10:00 am

Jakarta, ID – Apple, raksasa produk perangkat pintar premium asal Cupertino, Amerika Serikat (AS), mengumumkan kinerja laporan keuangan kuartal II tahun fiskal 2025 yang berakhir pada 29 Maret.

Apple membukukan pendapatan per kuartal pada angka US$ 95,4 miliar, naik 5% persen secara tahunan (year on year/YoY). Laba kuartalan per saham pun sebesar US$ 1,65, naik 8% YoY.

“Hari ini, Apple melaporkan hasil kuartalan yang kuat, termasuk pertumbuhan dua digit di sektor layanan,” ungkap CEO Apple Tim Cook, dalam pernyataannya, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (2/5/2025).

Cook pun mengaku sangat senang bisa menyambut kehadiran smartphone iPhone 16e ke dalam rangkaian produk iPhone 16 dan memperkenalkan komputer Mac serta tablet iPad terbaru yang memanfaatkan kapabilitas Apple Silicon yang luar biasa.

“Dan kami dengan bangga mengumumkan bahwa kami telah mengurangi emisi karbon hingga 60% selama satu dekade terakhir,” tuturnya.

CFO Apple Kevan Parekh menambahkan bahwa performa bisnis kuartal II pada Maret telah mendorong pertumbuhan laba per saham (earning per share/EPS) Apple sebesar 8%.

“Sementara itu, Apple juga memiliki US$ 24 miliar dalam arus keuangan operasional, sehingga memungkinkan untuk mengembalikan US$ 29 miliar kepada para pemegang saham,” imbuh Kevan Parekh.

Dan, lanjut dia, berkat loyalitas serta kepuasan pelanggan yang tinggi, basis perangkat aktif yang Apple pasang sekali lagi telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di seluruh kategori produk dan segmen geografis.

Bagi Dividen

Dewan direksi Apple pun telah mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar US$ 0,26 dolar per lembar saham biasa perusahaan, merupakan peningkatan sebesar 4%.

Dividen tersebut akan dibayarkan pada 15 Mei 2025 kepada pemegang saham yang tercatat seiring tanggal penutupan Bursa Nasdaq, Amerika Serikat pada 12 Mei 2025.

Sementara itu, Dewan Direksi Apple juga turut meresmikan program tambahan untuk membeli ulang (buyback) saham biasa perusahaan hingga nilai US$ 100 miliar. (bdm)