Infodigital.co.id

Amartha Buktikan Fintech Tumbuhkan UMKM

Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra bersama UMKM binaan. (Dok Amartha)

Jakarta, IDFounder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra menyampaikan, industri fintech menjadi salah satu sektor jasa keuangan yang berkontribusi sebesar 4,74% terhadap perekonomian Indonesia. Kehadirannya juga mendorong pertumbuhan UMKM dan lapangan kerja.

Lewat layanan keuangan, seperti pembiayaan, dompet digital, investasi mikro, dan produk lainnya, fintech telah mendukung penguatan UMKM yang berdampak pada penciptaan lapangan kerja.

“Sepanjang tahun 2024, Amartha pun turut mendorong terciptanya lebih dari 110.000 lapangan kerja di perdesaan yang berasal dari perempuan pengusaha UMKM di daerah. Hal ini menunjukkan bahwa fintech dapat menjadi katalis bagi kemandirian ekonomi dan keluarga di perdesaan,” ujar Andi Taufan, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (23/12/2025).

Berdasarkan Sustainability Report Amartha 2024, sebanyak 77% mitra mengalami peningkatan total pendapatan sejak bergabung sebagai mitra, sehingga memiliki ruang finansial yang lebih sehat untuk menabung dan menambah aset.

Selain itu, 50.467 UMKM skala ultra mikro berhasil naik kelas menjadi usaha skala kecil, yang mencerminkan dampak nyata pembiayaan Amartha terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan usaha di tingkat akar rumput.

Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan UMKM tidak hanya bergantung pada akses pembiayaan, tetapi juga pada pendekatan yang berkelanjutan.

Amartha pun berusaha menyeimbangkan penyaluran modal dengan edukasi, pendampingan kewirausahaan, penyediaan layanan keuangan yang transparan, serta penguatan perlindungan data nasabah.

Atas inisiatif tersebut, Amartha meraih pengakuan internasional, sertifikasi Gold-Level dari MicroFinanza Rating (MFR), lembaga pemeringkat independen berbasis di Eropa.

Dalam hal pembiayaan, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp35 triliun modal usaha kepada 3,3 juta perempuan UMKM di lebih dari 50.000 desa di Indonesia.

“UMKM yang bertumbuh akan membuka peluang lapangan kerja di daerah sehingga dapat menekan laju urbanisasi. Dengan basis komunitas yang kuat, UMKM merekrut tenaga kerja dari komunitas setempat dan desanya,” tutur Andi Taufan.

Ibu rumah tangga dan pemuda di daerah pun berpeluang mendapat pekerjaan serta penghasilan tanpa perlu merantau meninggalkan keluarganya.

“Dengan begitu, ekonomi daerah akan terus bergerak,” ungkap Andi Taufan.

Testimoni Mitra Binaan

Dampak hal positif tersebut pun telah dirasakan oleh Ibu Sri Mulyati, salah satu mitra binaan Amartha sejak 2021.

Pemilik usaha konveksi rumahan di Grobogan, Jawa Tengah, ini mengungkapkan bahwa usahanya berkembang pesat sejak memperoleh pembiayaan dari Amartha.

Awalnya, dia hanya memiliki satu mesin. Sekarang, dari usaha tersebut, Sri Mulyati bisa mempekerjakan beberapa ibu di sekitar rumah untuk memenuhi pesanan.

“Saya tidak menyangka, usaha kecil ini bisa membuka lapangan kerja, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan keluarga mereka, seperti biaya sekolah,” tutur Sri Mulyati.

Pengalaman serupa dialami oleh Ibu Wiji Lestari, pengusaha kue rumahan yang merintis usahanya sejak 2017.

Berkat dukungan pembiayaan Amartha, kini ia dapat meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan dan mempekerjakan tiga karyawan.

“Dari sebelumnya hanya 100 kue per hari, sekarang, kami bisa memproduksi hingga 1.500 kue. Usaha ini tidak hanya membantu ekonomi keluarga, tetapi juga memberdayakan tetangga terdekat untuk meningkatkan kapasitas produksi,” pungkas Ibu Wiji. (bdm)

Komentar

Iklan