Kabel Penghubung 2 Benua Telin Mendarat di Manado

Jakarta, ID – PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dengan kode saham TLKM, mengumumkan bahwa Bifrost Cable System telah berhasil mendarat di Manado pada Minggu (9/2/2025).
Bifrost merupakan sistem kabel bawah laut yang menghubungkan benua Asia dan Amerika, yakni Singapura ke Pantai Barat Amerika Utara, dengan titik pendaratan di Jakarta, Manado, Davao, dan Guam.
Bifrost pun divisualisasikan sebagai jalan tol digital di Samudra Pasifik yang membentang lebih dari 20.000 kilometer.
CTO Telin Abdul Rahman Ansyori mengatakan bahwa Golden Buoy dari Kabel Bifrost mewakili momen bersejarah yang memposisikan Manado sebagai gerbang telekomunikasi internasional kedua Indonesia.
“Sistem Kabel Bifrost akan menjadi komponen penting dari evolusi ekonomi dan teknologi bangsa dengan meningkatkan konektivitas global, membuka jalan bagi penerapan banyak sistem kabel masa depan Telin,” ujar Abdul Rahman, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (17/2/2025).
Sistem Kabel Bifrost akan memenuhi permintaan konektivitas yang berkembang pesat di Kawasan Asia Tenggara.
Bifrost dilengkapi dengan teknologi transmisi optik bawah laut tercanggih yang akan menguntungkan berbagai industri, termasuk operator telekomunikasi, hyperscaler, penyedia layanan cloud, dan pemain data center.
Ke depan, Telin secara aktif akan berpartisipasi dalam berbagai proyek infrastruktur strategis tambahan untuk meningkatkan konektivitas dan berkontribusi pada masyarakat digital global.
Kabel 2 Benua Pertama
Sementara itu, pencapaian itu pun menandai proyek inovatif yang dilakukan oleh Telin, Meta, dan Keppel, menjadikan Bifrost sebagai kabel bawah laut pertama di dunia yang secara langsung menghubungkan kedua benua melalui Laut Jawa dan Laut Sulawesi di Indonesia.
Telin telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan infrastruktur digital Indonesia.
Lokasi strategis Manado di Indonesia timur telah dipilih sebagai titik terminasi Bifrost setelah sebelumnya berperan sebagai titik pendaratan kabel internasional SEA-US dan IGG.
Hal itu juga memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik dan merangsang bisnis digital di Indonesia Timur.
Pada Jumat (14/2/2025) pekan lalu, saham TLKM menguat Rp110 (4,55%) ke posisi Rp2.530 yang juga tertingginya. Harga sahamya dibuka dari Rp2.460 serta sempat le level terendah Rp2.440. (dmm)