Infodigital.co.id

Literasi Keuangan Digital Generasi Muda Diperluas

Literasi keuangan digital di Bangka Belitung. (DOK AFTECH)

Jakarta, IDAsosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) terus berupaya untuk memperluas literasi mengenai keuangan digital kepada generasi muda. Tak hanya di pulau Jawa, literasi pun dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kegiatan diselenggarakan melalui program edukasi Indonesia Fintech Youth Community (INFINITY) dan masuk dalam rangkaian ‘Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025’ serta kampanye nasional #FintechAmanTepercaya.

Kegiatan tersebut diadakan dengan fokus membekali generasi muda agar lebih cakap secara finansial dan digital di tengah maraknya ancaman scam, judi online, dan layanan pinjaman online ilegal.

INFINITY hadir sebagai tindak lanjut dari temuan Annual Members Survey (AMS) 2024–2025 yang menunjukkan adopsi fintech masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Karena itu, literasi perlu perluas ke daerah lain yang punya potensi besar seperti Bangka Belitung.

“Generasi muda adalah penggerak utama ekonomi digital. Mereka perlu diberi pemahaman yang kuat tentang cara mengelola keuangan, mengenali risiko penipuan digital, serta memanfaatkan teknologi finansial secara aman dan bertanggung jawab,” kata Sekretaris Jenderal AFTECH Firlie Ganinduto, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (4/12/2025).

Dia menjelaskan, Bangka Belitung dipilih sebagai lokasi peningkatan literasi keuangan digital karena memiliki potensi ekonomi digital yang besar.

Provinsi tersebut menempati peringkat kedua nasional dalam Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025, serta memiliki kekayaan budaya, kuliner, seni, dan kerajinan tangan yang dapat berkembang pesat melalui pemanfaatan teknologi digital.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rommy S Tamawiwy mengingatkan pesatnya akselerasi digital juga membawa risiko serius.

“Ancaman itu berupa fintech ilegal, informasi menyesatkan, dan maraknya judi online masih menggerus ketahanan finansial Masyarakat,” tutur Rommy.

Inklusi Keuangan

Di sisi lain, Manajer Madya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Andrias Masil menambahkan bahwa inklusi keuangan kini menjadi salah satu indikator utama pembangunan nasional.

Pemerintah menargetkan indeks inklusi keuangan mencapai 91% pada 2025, 93% pada 2029, dan 98% pada 2045 sesuai arah pembangunan jangka panjang Indonesia.

“Artinya, kita ingin memastikan hanya sekitar 7% masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan keuangan pada tahun ini. Namun, akses saja tidak cukup jika tidak diiringi peningkatan literasi,” kata Andrias.

Ia menekankan pentingnya peningkatan literasi agar masyarakat tidak hanya mengakses, tetapi juga memahami produk keuangan yang digunakan. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan pun menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang melek fintech.

Melalui program INFINITY Goes to Campus di Bangka Belitung, AFTECH bersama OJK, Bank Indonesia, dan pelaku industri fintech berharap dapat memperkuat kesiapan generasi muda dalam memanfaatkan layanan keuangan digital secara aman dan produktif.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, AFTECH juga membuka ruang bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025. (bdm)

Komentar

Iklan