Infodigital.co.id

Tiga Tahun, Kecepatan Internet RI Naik 13 Mbps

Manara telekomunikasi seluler. (Dok Mitratel)

Jakarta, ID – Data Ookla, lembaga konsultan dan penguji kecepatan internet, menyebut bahwa kecepatan internet median unduh (download) seluler Indonesia (RI) naik 12,98 mega byte per second/Mbps (sekitar 13 Mbps) menjadi 30,5 Mbps dalam tiga tahun sejak kuartal II-2022 yang berakhir pada kuartal II-2025.

Upaya pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), bersama operator telekomunikasi pun dinilai berhasil membangun infrastruktur digital yang meningkatkan kecepatan internet seluler di Indonesia.

“Performa jaringan seluler Indonesia sedang mengalami peningkatan yang signifikan, sebuah perkembangan krusial bagi negara berpenduduk 280 juta jiwa,” ujar Analis Industri di Ookla Research Affandy Johan, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (15/10/2025).

Menurut dia, geografis Indonesia yang luas, sebuah negara kepulauan yang terdiri atas sekitar 17.000 pulau, menjadikan konektivitas seluler sebagai cara utama bagi masyarakat untuk mengakses internet.

“Karena itu, operator seluler berada di garda terdepan dalam upaya menjembatani kesenjangan digital,” imbuhnya.

Dia pun memberikan beberapa catatan keberhasilan pencapaian internet di Indonesia tiga tahun terakhir. Kinerja internet nasional disebut meningkat secara merata, terutama bagi masyarakat perdesaan dan terpencil (tertinggal, terdepan, dan terluar/3T).

Data Speedtest Intelligence menunjukkan bahwa kecepatan unduh median nasional meningkat dari 17,54 Mbps pada kuartal II-2022 menjadi 30,5 Mbps pada kuartal II-2025.

Selama periode yang sama, kecepatan internet unggah (upload) juga meningkat dari 10,32 Mbps menjadi 13,93 Mbps. Peningkatan ini menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan jaringan secara nasional.

Peningkatan kinerja internet daerah/wilayah di Tanah Air secara keseluruhan juga menunjukkan kemajuan nasional, melampaui wilayah perkotaan utama.

Kemajuan tidak terbatas pada wilayah dengan kinerja terbaik seperti Jakarta dan Bali. Maluku Utara, wilayah dengan kinerja terendah, mengalami peningkatan kecepatan yang signifikan dari 13,39 Mbps menjadi 20,49 Mbps.

Peluncuran jaringan dan layanan 5G di Indonesia juga dinilai sudah bersifat strategis dan terarah, berbeda dengan ketersediaan 4G yang sudah tersebar luas.

“Meskipun ketersediaan 4G kini telah melampaui 90% di seluruh pulau, penyebaran 5G berjalan lebih bertahap dan terfragmentasi. Ketersediaan 5G masih rendah, dengan Bali dan Nusa Tenggara sebagai outlier yang menonjol, yaitu sebesar 17%,” ucap Affandy.

Pendekatan strategis pengembangan 5G yang berfokus pada perkotaan  merupakan akibat langsung dari tantangan utama seperti keterbatasan spektrum pita menengah dan tingginya biaya infrastruktur.

Regulasi dan Kemitraan

Affandy pun menyampaikan, proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai US$1,8 triliun pada 2040 menggarisbawahi pentingnya sektor telekomunikasi di Indonesia.

Sektor telekomunikasi diakuinya sebagai pendorong utama transformasi ekonomi nasional, melampaui peran tradisionalnya sebagai penyedia utilitas.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menjadi pelopor utama upaya Indonesia untuk menjembatani kesenjangan digital melalui strategi komprehensif yang diuraikan dalam Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024.

Rencana tersebut memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan kolaborasi dengan operator telekomunikasi seluler untuk memperluas akses internet ke seluruh wilayah Nusantara, termasuk daerah-daerah terpencil.

Elemen inti dari pendekatan Kemkomdidi adalah dana Kewajiban Pelayanan Universal (USO) yang dikelola oleh BLU Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).

Dana USO, yang dibiayai oleh kontribusi operator seluler, pun memfasilitasi proyek-proyek infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah yang kurang terlayani.

Bakti pun telah mengawasi inisiatif-inisiatif telekomunikasi penting seperti Pembangunan jaringan serat optik nasional Palapa Ring dan satelit Satria-1, yang menyediakan internet bagi fasilitas-fasilitas publik.

Baru-baru ini, Kemkomdigi juga mengumumkan telah menyelesaikan pembangunan 6.672 base transceiver station (BTS)  untuk jaringan seluler yang makin memperluas konektivitas 4G di daerah-daerah terpencil. (dmm)

Kecepatan Internet Seluler Median Unduh RI

Periode Kecepatan Unduh
Kuartal II-2022 17,54 Mbps
Kuartal IV-2022 17,73 Mbps
Kuartal II-2023 23,02 Mbps
Kuartal IV-2023 25,44 Mbps
Kuartal II-2024 28,35 Mbps
Kuartal IV-2024 28,80 Mbps
Kuartal II-2025 30,50 Mbps

Sumber: Speedtest by Ookla, Kuartal II-2025

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan