Indeks Digital Masyarakat RI Naik 1,19 Poin
Jakarta, ID – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mencatat, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) tahun 2025 sebesar 44,53, meningkat tipis 1,19 poin dari tahun sebelumnya (2024) masih 43,34.
Walaupun begitu, kenaikan tipis itu tetap menjadi bukti nyata adanya perbaikan transformasi digital Indonesia dan semakin cakapnya masyarakat dalam mengadopsi/mengakses teknologi digital.
Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi RI) Meutya Hafid dalam acara peluncuran laporan IMDI 2025 di Ganara Art Space fX Sudirman, Jakarta, Kamis (2/10/2025), dihadiri oleh 450 pemangku kepentingan kunci.
”Angka itu bukan sekadar statistik tetapi merupakan bukti nyata bahwa Indonesia bergerak menuju visi besar pemerintah digital 2045,” ungkap Meutya, dikutip InfoDigital.co.id.
Menkomdigi menjelaskan bahwa IMDI 2025 telah melampaui fungsi dasarnya sebagai alat evaluasi. IMDI bukan hanya menjadi alat evaluasi, namun jadi kompas kebijakan dalam memandu pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun program.
IMDI sebagai rujukan strategis krusial untuk merumuskan kebijakan pengembangan sumber daya manusia yang tepat sasaran, memastikan setiap program penguatan keterampilan digital nasional berbasis data yang akurat.
Sementara itu, pengukuran IMDI itu mencakup empat pilar utama, yaitu Infrastruktur dan Ekosistem, Keterampilan Digital, Pemberdayaan, serta Pekerjaan.
Indeks yang diukur berkala setiap tahun sejak 2022 tersebut mengadopsi G20 Toolkit for Measuring Digital Skill and Digital Literacy, hasil dari capaian penting dalam forum Digital Economy Working Group (DEWG) pada Presidensi G20 Indonesia 2022.
Untuk tahun 2025, pengukuran dilakukan pada Juli-Agustus dengan melibatkan lebih dari 18 ribu responden individu dan 11 ribu responden industry.
Survei juga telah mengintegrasikan indikator Indeks Literasi Digital (ILD), sehingga memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan terkini hingga level kabupaten/kota.
Sejak dilaksanakan pertama kali pada 2022, pengukuran IMDI telah dilaksanakan secara berkala setiap tahun, dengan cakupan pengukuran di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
IMDI pun dapat memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi masyarakat digital berbasis kewilayahan di seluruh Indonesia
Pada 2022, skor nasional tercatat sebesar 37,80, dan IMDI terus menunjukkan tren positif.
Tahun 2023, skor melonjak signifikan menjadi 43,18, menandai adanya dampak nyata dari perluasan program literasi digital di berbagai wilayah. Pada 2024, skornya naik menjadi 43,34, sinyal literasi digital makin membaik.
IMDI Daerah dan Penghargaan
Pada kesempatan yang sama, Menkomdigi didampingi Kepala Badan Pengembangan Sumber daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi Boni Pudjianto, juga memberikan penghargaan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dengan pencapaian tertinggi per wilayah.
Di tingkat provinsi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil meraih skor IMDI tertinggi secara nasional dengan angka 56,97, disusul oleh Bangka Belitung (52,15), dan Jawa Barat (52,05).
Untuk kabupaten/kota, Pemkot Bandung memimpin di wilayah barat, diikuti oleh Malang dan Jakarta Barat. Wilayah tengah diisi oleh Bontang, Hulu Sungai Tengah, dan Tarakan.
Sementara itu, di wilayah timur, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ternate, dan Kabupaten Sorong mencatatkan skor tertinggi.
Boni Pudjianto menambahkan bahwa nilai nasional merupakan rata-rata dari nilai provinsi, yang bersumber dari rata-rata nilai kabupaten/kota.
“Dari keempat pilar, Infrastruktur dan Ekosistem mencatat skor tertinggi (53,06),” kata Boni.
Sementara itu, pilar Pemberdayaan masih menempati posisi terendah (34,42), mengisyaratkan area yang perlu mendapat perhatian lebih.
Kehadiran IMDI pada akhirnya menjadi fondasi kokoh bagi perumusan kebijakan berbasis bukti, sehingga memastikan setiap langkah transformasi digital Indonesia selaras dengan cita-cita Indonesia Emas 2045. (bdm)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now