Infodigital.co.id

Rukita Ajak Penghuni Coliving Jadi Bagian Gerakan Hemat Air

Penghuni Rukita Askara Tanah Abang Antusias ikuti program penghematan air. (Dok Rukita)

Jakarta, ID – Rukita, pionir manajemen aset dan penyedia hunian coliving modern di Indonesia, mengambil langkah konkret keberlanjutan melalui program penghematan air di Rukita Askara Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Melalui program keberlanjutan di Rukita Askara Tanah Abang, inisiatif hemat air pun berhasil mengajak penghuni coliving berkontribusi menjaga lingkungan.

Inisiatif tersebut menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di seluruh operasionalnya, sekaligus mengajak para penghuni untuk ikut berkontribusi menjaga bumi.

Program itu digulirkan karena tidak disadari ancaman kekurangan air ke depan bukan sekadar wacana. Sebab, Indonesia mencatat konsumsi lebih dari 160 liter air per orang setiap harinya, jauh di atas batas ideal.

Di tengah situasi itu, penyedia hunian modern, seperti Ruikita,  dituntut berkontribusi. Tidak hanya memberikan kenyamanan, Rukita juga perlu menghadirkan solusi nyata untuk keberlanjutan, terutama dalam upaya penghematan air.

“Program tersebut dijalankan melalui pendekatan zero investment initiatives, yaitu upaya penghematan sederhana tanpa biaya besar,” ujar Sustainability (ESG) Manager Rukita Ananda Putra, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (12/9/2025).

Sementara upaya penghematan yang dilakukan meliputi:

1. Toilet Water Usage Efficiency, penyesuaian kapasitas air setiap flush dengan cara mengatur pelampung toilet, sehingga konsumsi air berkurang tanpa mengurangi daya semprot.

2. Water Pressure Reduction, penyelarasan tekanan pompa untuk menekan konsumsi air harian.

Salah satu metode paling sederhana yang diterapkan adalah memasukkan botol berisi 600 ml ke dalam water tank toilet.

Setiap kali flush, konsumsi air berkurang 600 ml. Jika rata-rata penghuni melakukan 5 kali flush per hari, penghematan per kamar mencapai 3 liter per hari. Dengan total ada 50 kamar, Rukita Askara berhasil menghemat sekitar 4.500 liter air per bulan.

Setelah metode itu terbukti efektif, tim Rukita kemudian mengganti botol tersebut dengan penyesuaian teknis pada pelampung toilet. Dengan mengurangi 1 bar pada pelampung, kapasitas air berkurang sekitar 600 ml sekali flush, sehingga efisiensi tetap terjaga tanpa perlu menggunakan botol tambahan.

Selain itu, Rukita mengadopsi teknologi modern seperti flow meter cerdas, reverse osmosis (RO), dan dispenser RO untuk mendukung efisiensi penggunaan air.

Konsumsi Air Turun

Hasil program pun terbukti nyata. Pada Agustus 2025, rata-rata penggunaan air per penghuni di Rukita Askara tercatat 147 liter per hari, lebih rendah dibandingkan konsumsi nasional 161 liter per hari maupun konsumsi global 150 liter per hari.

Lebih sekadar angka, program itu juga mendorong para penghuni untuk ikut terlibat. Caranya dengan langkah sederhana, seperti penyesuaian tekanan pada booster pump. Setiap penghuni juga bisa merasakan langsung kontribusinya terhadap lingkungan.

“Langkah ini membuktikan bahwa penghematan air bisa dilakukan dengan cara sederhana dan terjangkau, tanpa mengurangi kenyamanan,” tutur Ananda.

Prinsipnya, langkah yang dilakukan hanya mengatur level pelampung di toilet atau tekanan pompa, dan hasilnya signifikan. Bahkan, masyarakat umum bisa menerapkan metode ini di rumah masing-masing.

Bagi Rukita, keberlanjutan merupakan bagian dari DNA perusahaan. ESG juga bukan hanya jargon, melainkan praktik nyata dalam keseharian operasional.

Rukita percaya bahwa bisnis yang sehat adalah bisnis yang mampu menyeimbangkan keuntungan dengan tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap lingkungan.

Karena itu, setiap inisiatif yang dijalankan tidak hanya berfokus pada peningkatan efisiensi internal, tetapi juga dirancang agar bisa memberi dampak positif bagi komunitas dan ekosistem secara luas. (bdm)

Komentar

Iklan